“Apa kamu yakin? Ketika saya membuatkan kontrak nanti sudah tidak ada kata membatalkan karena saya akan membuat perhitungan jika kamu melakukan hal tersebut.”
Fairel menatap Parveen dengan ekspresi benar-benar serius. Seakan lelaki itu tidak ingin mengatakan banyak hal, selain memperjelas kontrak kerja mereka yang akan berlangsung selama dua tahun penuh sebagai hubungan tidak biasa.
Walaupun tidak menutup kemungkinan lelaki itu merasa sedikit kecewa akan permintaan dari Parveen. Meski tidak terdengar berlebihan, tetapi hal tersebut membuat bayangan Parveen sebagai gadis baik-baik lenyap begitu saja.
Entah apa yang terjadi dengan gadis itu sampai menginginkan uang lumayan besar. Sehingga membuat Fairel merasa perasaan Parveen bisa dibeli oleh uang.
“Saya yakin, Pak!” jawab Parveen denga
