“Sepertinya gue suka sama Pak Fairel.” Sebuah obrolan cukup menegangkan itu tampak menyelimuti dua gadis yang baru saja mempunyai waktu berbincang bersama sehabis sibuk mengantor. Keduanya tampak sangat lelah, tetapi tidak mengurungkan niat untuk tetap mencari waktu luang hanya sekedar berbincang ringan. Kiara yang mendengar perkataan sahabatnya pun sedikit terkejut, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setiap hari berdekatan dengan lelaki tampan dan hampir memiliki banyak waktu bersama itu sangat mustahil jika tidak memiliki perasaan lebih. Namun, ia sama sekali tidak menyangka bahwa Parveen akan menyukai secepat ini. Padahal bisa dikatakan mereka berdua baru saja menekan kontrak selama satu bulan, tetapi rasanya belum cepat untuk menyukai kembali. Akan tetapi, Kiara juga tidak menampi