Kathe meremas tangannya kuat, hari sudah malam, dan Jasmine belum juga pulang. Tidak biasanya, putrinya yang penurut itu akan pulang malam. Jasmine selalu pulang tepat waktu. Kalaupun tidak, Jasmine akan pamit dulu padanya. Kathe mendesah pelan. Entah sudah berapa jam, dia berdiri di depan pintu untuk menunggu putrinya yang sangat dia sayangi itu. Kathe kembali masuk ke dalam rumah, saat mengingat masih ada harapan untuk menanyakan di mana keberadaan putrinya.
"Hallo Anna ..." ucap Kathe setelah teleponnya di angkat oleh Anna. Satu-satunya wanita yang menjadi sahabat baik Jasmine sejak masih SMA hingga saat ini. Tentu Anna akan tahu, di mana keberadaan Jasmine putrinya .
"Ada apa Bibi? Kenapa menghubungiku malam-malam begini?"
"Apa Jasmine bersamamu?" tanya Kathe dengan resah karena
