“Nggak usah kepo,” celetuk Ari. Seketika membuat wajah gadis itu memerah yang seakan-akan dia memiliki rasa penasaran yang tinggi. Gadis itu berdecak kesal, “Ck, aku kan hanya menanyakan saja.” “Sama saja kepo.” “Ya udah kalau gak dikasih tahu!” Saat Rheana hendak pergi, Ari pun mencegahnya. “Di depan rumah sakit kan banyak.” Rheana pun kini menjadi acuh yang sebenarnya dia juga kurang tahu. “Oh.” Dia melepaskan tangan Ari begitu saja sebelum Ari menyuruhnya untuk bersalaman. Gadis itu pun segera menutup pintunya dengan kekuatan ultraman hingga kedua bahu Ari terangkat kaget. “Dia nggak salaman?” “Udah buat suaminya kaget mana nyelonong aja. Dasar istrinya dokter pinter!” Ari pun melanjutkan perjalanannya kembali. Sementara Rheana, dia disambut oleh pekerjaan yang begitu menyita w