LIMA

1181 Words
zeroun yang tengah sarapan dengan tenang mendapati ponselnya bergetar di samping minumannya,dahinya sedikit berkerut melihat nomor yang tak di kenal di layar ponselnya,tanpa curiga dirinya langsung menjawab telfon dari nomor tak di kenal itu. "halo,ini si.." "aa-aku duves-sa,to-long a-aku,a-a.." raut wajah zeroun tiba-tiba berubah seketika mendengar suara di ujung telfonnya itu,zeroun langsung berdiri dari tempatnya,raut wajahnya menunjukan kepanikan yang luar biasa membuat salah satu bawahannya menghampirinya. "duvessa,kau dimana,ada apa,duvessa.." "ada apa tuan,apa yang terjadi.." "lacak nomor ini,temukan dalam waktu 2 menit,sekarang pergi temui rai.." "baik tuan.." bawahannya itu pun pergi dari hadapannya,zeroun langsung mengganti pakaiannya dan kekuar dari kamarnya dengan tergesa-gesa,sesampainya di lantai bawah rai sudah menunggunya. "saya sudah mendapatkan lokasinya tuan,di pusat kota tuan.." "ayo pergi sekarang,bawa 4 orang bersamamu.." "baik tuan,akan saya bawa.." zeroun dan beberapa orangnya menuju lokasi rumah duvessa,sesanpainya di sana,mereka langsung mendobrak pintu rumah yang berlantai 2 tersebut,saat pintu terbuka mereka masuk dan mencari keberadaan duvessa,rai menemukan tubuh duvessa tergeletak di lantai begitu saja,dirinya mengangkat tubuh yang lemah itu dan menuruni tangga. "tuan,denyut nadinya sangat lemah,kita harus secepat mungkin ke rumah sakit.." "baiklah,kau yang menyetir rai.." "baiklah tuan.." mereka semua pergi dari sana dengan keadaan rumah yang sangat berantakan,tak lama dalam perjalanan mereka sampai di hospital,zeroun dan orang-orang nya menuju ruang gawat darurat,dokter yang melihat hal itu langsung membawa masuk duvessa ke dalam ruangan gawat darurat,cukup lama dokter itu berada di dalam memeriksa duvessa,zeroun menantinya dengan sangat cemas dan gelisah. "tuan duduklah dulu,jangan sampai tuan kelelahan.." "trimakasih rai,oh tolong kau ambil barang-barang milik anak itu,dan pindahkan ke rumah.." "baiklah tuan,saya permisi dulu.." zeroun pun mengangguk pelan,tak lama setelah rai pergi,dokter itu keluar dari dalam ruangan di depannya,zeroun langsung menghampiri dokter nya. "bagaimana kondisinya,apa ada sesuatu yang fatal terjadi padanya.." "sepertinya dia sangat kelelahan,apa anda tidak memperhatikan pola makannya tuan zeroun,kondisinya makin memburuk karna pola makan yang tidak teratur hingga kelelahan yang berlebih tuan,jika dia tidak menjaga tubuhnya lagi,dia akan benar-benar akan mati tuan.." "separah itukah,jadi apa yang harus saya lakukan.." "saya sudah memberikannya obat penenang,dia akan tertidur untuk waktu tang cukup lama,dan juga kami sudah menyutikan beberapa obat kepadanya,anda tak perlu kawatir tuan.." "baiklah,terimakasih atas kerja kerasnya.." "baiklah tuan,saya permisi.." zeroun sedikit melega mendengar perkataan dokter,setelah beberapa lama menjaga duvessa dari luar ruangan,rai datang kembali ke hospital tersebut dan menghampiri bosnya yang tengah duduk sendiri di ruang tunggu. "tuan,saya sudah memindahkan barang-batang milik nona ke rumah tuan,dan tadi saat saya kembali ke sana,ada seorang laki-laki yang terus mengawasi rumah nona tuan.." "benarkah,cari tau siapa dia dan apa tujuannya.." "baik tuan.." rai pun memhampiri salah satu temannya dan mengatakan beberapa kata,temannya lansung mengangguk dan pergi dari sana,hingga sore tiba zeroun memutuskan untuk istirahat di rumah dan meninggalkan beberapa bawahannya di depan kamar duvessa yang tengah tertidur di bawah pengaruh obat penenang.di tempat lain ezra davies tengah kebingungan mencari keberadaan duvessa yang tiba-tiba menghilang tak seperti biasanya,dia tak di temukan di manapun,dirinya sudah mengobrak abrik seisi kota mencari kakaknya yang tercinta,tak ada satu pun petunjuk,hingga semua penerbangan,perjalanan kereta dan kapal laut pun telah di carinya,namun tak ada nama duvessa di daftar penumpang. "aaaa.. kemana lagi aku harus mencarinya,KAK DUVESSA.." "tuan,maaf kami tak bisa menemukan nona tuan muda.." Ezra davies pun mengerahkan semua orang-orang nya untuk mencari duvessa yang menghilang tanpa jejak,tak ada kata menyerah di hidupnya. "seharusnya aku membawamu kembali saat aku menemukan mu pertama kali kak,maafkan adikmu yang tak berguna ini kak.." ezra hanya bisa menyalahkan dirinya saja,dia kembali mencari keberadaan duvessa tanpa henti,malam semakin larut,namun ezra masih tak menemukan duvessa,menghubungi semua koneksi untuk mencari duvessa. "hah,aku harus apalagi sekarang,dan dimana aku harus mencarinya lagi,semua kota sudah ku telusuri.." "tuan,aku ada informasi penting untukmu tuan.." "apa info yang kau dapat.." "sepertinya setelah nona hilang,ada orang-orang yang memindahkan barang-barang nona dari rumah itu tuan,dan mereka melakukan itu setelah kita pergi dari sana.." "kau sudah mencari tau siapa orang-orang itu.." "kami tak menemukan apa-apa tuan muda,sepertinya orang itu sangat berpengaruh tuan muda.." "siapa saja yang berpengaruh di kota K ini.." "yang pertama zeroun oxley,kedua brian painter,ketiga ivander dawson dan keluarga anda tuan muda.." "yang paling memiliki pengaruh besar di kota ini adalah zeroun oxley bukan.." "ya tuan,tapi tidak mungkin beliau kenal dengan nona tuan muda,nona sekali pun tidak pernah bertemu dengan zeroun sekali pun selama saya mengikuti nona tuan.." "kau benar,jadi siapa yang sudah membawa duvessa pergi,sebaiknya kalian selidiki terus,jangan ada satu pun info yang mau lewati.." "baik tuan muda,saya permisi.." setelah mendengar penjelasan dari orangnya,ezra berfikir cukup keras kali ini,tantangan yang cukup besar yang harus di lewatinya sekarang,dengan kondisi tubuh yang cukup lelah ezra kembali ke rumahnya dan mengistirahatkan dirinya sebelum dia tumbang dan menyebabkan kekacauan baru lagi untuk dirinya sendiri. keesokan paginya zeroun sudah bersiap untuk pergi ke rumah sakit tempat duvessa di rawat,terlebih dahulu dirinya memakan sarapan yang sudah di siapkan,salah satu orangnya menghampirinya dengan sopan. "maaf mengganggu tuan,ada yang ingin saya sampaikan.." "apa ada sesuatu yang menarik axel.." "ezra davies sedang mencari keberadaan nona yang anda tolong tuan,kemarin kami menangkap salah satu orangnya yang mencurigakan datang ke rumah sakit tuan.." "hmm menarik sekali,sepertinya adiknya tak seperti ayahnya,baiklah biarkan dia mencari hingga dia lelah,duvessa sudah banyak melewati banyak penderitaan,kita harus menolongnya.." "baiklah tuan,saya mengerti tuan.." "jangan sampai mereka mengetahui di mana posisi duvessa saat ini,jaga dia baik-baik.." "ya tuan,kami akan melakukan perintah tuan." "baiklah,ayo sekarang kita ke rumah sakit terlebih dahulu baru ke perusahaan.." "ya tuan,mari tuan.." mereka langsung pergi menuju rumah sakit,sesampainya di sana duvessa tangah di periksa oleh dokter dan dokter pun mengatakan kondisinya sudah sedikit membaik dari hari sebelumnya,setelah mendengar kabar itu zeroun meninggalkan tempat itu menuju perusahaannya yang tak jauh dari sana.sore pun menjelang duvessa pun tersadar dan melihat zeroun duduk di sampingnya,zeroun tersenyum dengan hangat kepada duvessa yang baru melihanya setelah lama tidur. "kau sudah sadar duvessa,sebaiknya jangan banyak bicara dulu,kamu masih belum sehat.." "tuan,oh maaf,apa aku menelfonmu saat itu.." "ya,dan saat saya sampai di rumahmu,kamu sudah tak sadar dan kondisimu sangat lemah.." "terimakasih tuan,atas pertolongan mu kali ini.." "tak apa,barang-barang mu saya pindahkan ke rumah saya,karna ada orang yang memata-mataimu di sana,tak masalah bukan.." "baiklah tuan,saya mengerti dan sa.. um.."mencengkram kepalanya "hah,tidurlah,kau masih belum pulih seutuhnya,lain kali kita bicarakan lagi.." duvessa pun mengangguk dan kembali menutup matanya,mulai hari itu zeroun terus mengurus duvessa hingga kondisinya kembali pulih,dengan penuh kasih sayang zeroun memperhatikan duvessa. "tuan saya sudah pulih sepenuhnya,saya ingin kembali ke rumah saya,apa boleh.." "kau tak ingin tinggal di sini duv..??" "saya tidak mau merepotkan tuan,lebih baik saya kembali.." "ya baiklah kalau kamu ingin kembali ke sa.. akh..." memegang dadanya "apa yang terjadi tuan,anda kenapa tuan,joshep,apa anda di luar.." "ya nona a..,oh tuan kenapa dengan tuan nona.." "panggilkan eric suruh dia mengiapkan mobil,kita harus membawa tuan ke rumah sakit sekarang.." kepala pelayan itu langsung pergi memanggil eric,dengan sangat terburu-buru eric masuk dan menggendong zeroun ke mobil,mereka langsung pergi begitu saja,ketika di rumah sakit dokter menyuruh mereka berdua untuk tidak membuat pria tua itu kelelahan. "aish,apa yang sebenarnya terjadi eric,ada apa dengan tuan zeroun..?" "bagaimana aku menjelaskannya ya duv,tuan tak pernah mengatakan apapun tentang penyakit jantungnya ini kepada siapapun.." "aish,kenapa kau tak pernah mengatakan ini padaku eric.." "kenapa kalian bertengkar di sini,aku tak bisa tidur.." "hah tuan zeroun anda bangun,oh syukurlah,aku senang sekali.." "kau senang tapi wajahmu datar duv.." "maaf tuan,saya tak bisa merubah raut wajah ini lagi.." "ya baiklah,eric kau saksinya di sini,nyalakan kamera ponselmu.." "baik tuan,apa yang ingin anda bicarakan.." "duvessa,mulai hari ini ku serahkan zeroun cooperation kepadamu seutuhnya,semua saham dari perusahaan ku berikan padamu,ku berikan juga kepadamu tugas seorang bos pasar gelap padamu duv,lakukan itu untuk ku yang tua ini,ku serahkan semua padamu.." "tidak bisa begitu tuan,kenapa harus saya.." namun zeroun tak menjawab,perlahan matanya tertutup dan bibirnya tersenyum penuh kebahagiaan setelah mengatakan hal itu,tak lama tersengar suara nyaring dari alat pendeteksi detak jantung zeroun,duvessa begitu sangat terkejut dan air matanya menetes tanpa di suruh,tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya bahkan juga suara tangisnya pun tak keluar dari mulutnya,eric yang berada di sampingnya pun menarik duvessa ke dalam pelukannya dan barulah suara tangis duvessa pecah memenuhi ruangan.saat sore tiba,zeroun pun telah di makamkan,eric memperlihatkan video itu kepada semua bawahan zeroun,mereka pun menerima duvessa sebagai pewaris dan menetapkan duvessa sebagai anak dari zeroun,duvessa pun menyetujui permohonan semua bawahan zeroun dengan catatan dia akan belajar untuk menggantikan zeroun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD