Naura menatap wajah Azzam. "Apakah aku tidak berhak mengetahui kehidupanmu sebelum masuk perusahaan ku?" Tanya Naura pada Azzam. "Tanyakan saja apa yang kamu ingin tahu. Akan aku jawab." Azzam berkata singkat. Tidak ingin berbelit-belit. Tidak ingin menutupi kehidupannya. Tapi juga tidak ingin membuka seluruhnya. "Kita mulai dari nama anakmu. Siapa nama mereka?" Pertanyaan itu Naura lontarkan, karena lupa apakah sudah pernah ia tanyakan atau belum. "Azzakir dan Azzahra." Jawaban yang cepat Azzam berikan. "Siapa nama almarhum istrimu?" Pertanyaan lanjutan diberikan oleh Naura. "Norma." Satu nama disebut oleh Azzam. "Siapa nama cucu-cucumu?" Naura ingin tuntas semuanya. "Zayin dan Zahwa. Zaldi dan Zanita." Empat nama cucunya disebut oleh Azzam. "Siapa nama menantumu?" Gaya Na