Aku menatap nanar ke depan sana. Selain besi itu, ternyata mereka masih memiliki banyak hal gila lainnya. Membuat aku tidak sanggup lagi untuk melihat apa yang terjadi. Mereka pasti bukan manusia karena melihat mereka tertawa setelah membuat luka di tubuh, aku yakin mereka pasti bukan manusia normal.
Belum selesi keterkejutanku karena melihat hal mengerikan di depan sana, ditambah lagi dengan suara teriakan sopirku yang menjerit kesakitan setelah menerima banyak luka tanpa henti. Kini aku kembali dikejutkan dengan tangan seseorang yang semakin keras menyentuh pantatku. Bahkan beberapa kali meremasnya dengan keras. Tidak! Aku mohon jangan melakukan ini!
“Tolong! Tolong lepaskan aku.. aku mohon!”
Sayangnya mereka kembali tidak mendengarku. Mereka hanya tertawa sambil melihat satu orang ya
