JELAS TERJADI

1610 Words

Jingga duduk di ruangan daycare sambil mengawasi anak anak bermain. Kekesalannya pada Fathir hilang saat melihat anak anak kecil itu bermain. Namun, tiba tiba ia teringat ucapan Fathir mengenai dirinya yang tidak kunjung hamil. Apakah aku memang tidak bisa hamil? Atau bisa? Kalau memang aku tidak bisa hamil, akankah Keenan menerimaku? Oh.. Bagaimana kalau Keenan tidak bisa menerima kondisiku? Jingga tercekat dan mendadak sesak membayangkan Keenan tidak bisa menerimanya kalau itu terjadi. "Saya ke toilet dulu ya," Jingga bicara pada Zahra. "Baik bu," Zahra mengangguk. Jingga mencuci mukanya. Mencoba menghapus air mata yang barusan tiba tiba saja muncul di pelupuk matanya. Ia mengelus perutnya. Semoga saja aku bisa memiliki buah hati. Oh... Jingga kembali ke ruang daycare dan d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD