ADA KAMU, ADA CINTA

1727 Words

Keenan diam menatap Jingga. Hasratnya tak tertahankan. Ia mendekat, hingga bibir mereka mungkin hanya berjarak satu milimeter saja. Tapi, kemudian Keenan menarik dirinya, "Oh Jingga.." Ia memeluk Jingga dengan erat, "Tenangkan aku. Peluk aku. Rasanya tubuhku gemetar tidak karuan." Jingga menggigit bibirnya dan memeluk Keenan dengan erat, "A-aku juga." "Segera berpisah dengan lelaki itu, lalu datang ke pelukanku. Aku tunggu," Keenan berbisik pelan. "Iya. Tunggu aku," Jingga balas berbisik di telinga Keenan. "Seumur hidupku, menantimu, kesabaranku tinggal segini lagi," Keenan melepaskan pelukannya dan menunjukkan jarak tipis dengan ibu jari dan telunjuknya. Jingga tersenyum, "Aku jadi ingat cerita kak Mahreen tadi," Jingga menggigit bibirnya. "Apa?" Keenan menahan senyumnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD