Keenan tidak lagi ingin membaca, dan bahkan tidak mau tidur. Ini sungguh membuatnya kaget.
Tapi, yang membingungkan, kenapa dirinya? Kenapa surat ini dikirim ke rumahnya? Untuknya? Apa ada yang mengawasi kedekatannya dengan Jingga?
Keenan tak habis pikir, ini misterius. Ia membungkus amplop dan kertas tersebut dengan plastik.
Siapa tahu saja ada sidik jari yang tertinggal.
Banyak tanya berseliweran di benaknya. Apa yang terjadi pada Om Ilyas dan Tante Jenar itu sabotase?
Oh!!! Kalau itu terjadi, ini urusannya lebih besar daripada penggelapan harta benda!
Keenan merasa sungguh marah. Apa yang harus aku lakukan? Ia berpikir beberapa saat.
Tak lama, Keenan membuka ponselnya. Ia teringat teman lamanya yang seorang penyelidik swasta. Dalam hal ini, Keenan tidak mungkin menghubungi kep
