Tiara tiba di kos an Amir. Ia mencoba mengetuk berulang kali tapi tidak ada siapapun yang menjawab. Akhirnya Tiara berdiam diri di teras paviliun dan duduk di sebuah kursi. Bajuku terlalu minim! Dingin sekali rasanya. Tiba tiba ada seorang lelaki melintas dan menatapnya sambil mengerutkan keningnya. Ia pun menghampiri Tiara, "Mbak maaf, mencari Amir?" Tiara mengangguk, "Iya." "Saya yang punya rumah utama, baru saja Amir menelepon saya kalau tidak pulang hari ini karena ada kegiatan di kampus," ujarnya. "Oh," Tiara langsung merasa geram, "Baiklah, saya pamit." "Mari bu," bapak itu mendekat ke arah pintu kamar Amir dan membuka pintunya. Tiara langsung membelalak kaget. "Ba-bapak maaf, punya kunci pintu kamar Amir?" Tiara kembali mendekat. "Iya, justru Amir menelepon saya karena