"Jangan menunggu kehilangan baru belajar menghargai. Tidak semua penyesalan bisa dibayar dengan kata maaf." ---- Alinna menatap layar handphone miliknya berulang kali. Sudah tidak terhitung lagi, berapa pesan dan panggilan ia kirimkan pada Rayhan. Semenjak pamit dari rumahnya sore tadi sampai detik ini sekitar jam 10 malam, pria itu belum sekali pun menghubungi atau sekedar membalas pesan singkat yang ia kirimkan. Sungguh, Alinna hanya khawatir sesuatu yang buruk menimpa calon suaminya itu. Dan lagi, karena sering bepergian sendiri, Alinna jadi bingung harus bertanya kepada siapa lagi untuk tau di mana keberadaan Rayhan. Sedang beberapa menit yang lalu, saat ia menghubungi asisten rumah tangga di rumah sang calon suami, tidak ditemukan tanda-tanda kalau pria itu sudah pulang ke rumah.