bc

Mendadak Hamil Akibat Salah Kamar

book_age16+
354
FOLLOW
5.1K
READ
HE
playboy
badboy
stepfather
sweet
like
intro-logo
Blurb

*DITALAK SUAMI DINIKAHI CEO DINGIN (SEASON 2) YAA.*

BISA BACA SEASON 1 SEBELUM BACA INI, YA.

.

.

Kirana Putri Narendra harus menjadi istri dadakan akibat salah masuk kamar di salah satu hotel di Bali, kala itu ada acara keluarganya di Bali, jadi ia dan sekeluarga berada di Bali selama empat hari. Lalu Kirana di paksa minum satu gelas oleh saudaranya, walaupun saudaranya itu tahu bahwa Kirana tidak bisa minum, dan pasti akan langsung teler.Dan, yang benar saja, dengan jalan sempoyongan, Kirana masuk ke kamar yang ternyata bukan kamarnya. Pria pemilik kamar tersebut memang sedang menunggu Perempuan yang akan menemaninya malam ini di Bali, dan terjadilah hubungan satu malam antara Kirana dan pria itu.

Hingga takdir dan cerita mereka dimulai. Pria itu adalah pengusaha muda yang berusia 30 tahun, pria yang menolak tua dan pria yang menolak menikah. Ia lebih suka menghabiskan waktu dengan beberapa perempuan yang ia inginkan daripada harus menjalin sebuah komitmen. Namun, ia dipertemukan oleh Kirana karena salah kamar.

"Kamu sangat murahan. Tidak ada wanita yang mau tubuhnya disentuh begitu saja kecuali ONS. Dan, kamu membuktikan dirimu bahwa menjadi istri dengan cara tidak benar." Setiap hari itu lah yang Kirana dengar dari mulut suaminya.

Bagaimana kisah mereka?

Mau tahu ceritanya? Ayoo stay teruss.

chap-preview
Free preview
Akibat Salah Kamar
“Mas, aku sudah siapkan makanan untuk kamu,” kata seorang wanita bernama Kirana Putri Narendra—seorang wanita berusia 26 tahun yang mendadak menjadi pengantin seorang pengusaha muda bernama Anka Altair Setiawan berusia 30 tahun yang memiliki bisnis dimana-mana. Bahkan ia terkenal tak akan miskin walaupun harus memberi makan untuk 10 generasi sekaligus. Anka yang tengah membaca buku bisnis menatap istrinya yang saat ini berdiri dihadapannya, berdiri dengan tatapan penuh rasa takut, bagaimana tidak selama menikah yang Anka lakukan kepada Kirana adalah mengancamnya dan menyalahkannya atas pernikahan yang tidak diinginkan ini. Di usia 26 tahun, Kirana adalah seorang dokter coass, tapi Kirana malah harus menjadi seorang istri. Ya semua wanita memang akan menjadi seorang istri, tapi apakah harus di usia muda? Dan, ini kesalahan Kirana sendiri *** Empat bulan yang lalu. Kirana dan keluarganya ada acara di Bali, mereka semua menginap di salah satu resort yang ada di Bali dengan pemandangan indah dan berkesan. Ksatria—saudara kembarnya—menantangnya untuk meminum segelas wisky yang ada didepannya, Kirana sudah menolak namun Ksatria terus menantangnya dan memaksa, kata Ksatria mereka sudah dewasa mengapa harus takut pada hal memabukkan ini. Kala itu, Kirana juga akan kembali ke kamar, jadi ia menerima tantangan Ksatria untuk minum segelas wisky, sementara dirinya bukan orang yang tahan oleh alkohol, mencium wanginya saja Kirana bisa mual, apalagi meminumnya. Ksatria tertawa puas karena telah berhasil membuat Kirana menikmati segelas wisky. Tak sampai beberapa menit, Kirana mulai teler. “Beritahu Mommy dan Daddy, aku mau istirahat duluan,” kata Kirana lalu melangkah dengan sempoyongan meninggalkan acara party malam itu. “Sayang, antar Kiran ke kamarnya," kata Bela—pacar Ksatria yang ikut ke acara keluarga mereka di Bali. “Ah sudahlah. Dia sudah dewasa, masa segelas wisky saja membuatnya mabuk.” Kaatria yang tidak perduli pun melanjutkan goyangannya karena musiknya semakin keras. Kirana yang dalam keadaan mabuk terus menekan kepalanya dan masuk ke kamar, ia tidak sadar ada pria yang mengenakan jubah mandi menatapnya. Kirana membuka pakaiannya dan tidur. Dan, terjadi lah cinta satu malam antara Kirana dan pria yang bernama Anka. Pagi hari yang cerah, Kirana bangun dengan kepala yang masih sakit, ia terbangun karena cahaya dari dinding kaca resort mengganggu pandangannya, ia segera bangun, namun terkejut ketika melihat dirinya yang tidak mengenakan apa pun. Jangankan baju, pakaian dalam saja ia tidak kenakan. Kirana membulatkan mata dan melihat seluruh isi kamar dan akhirnya menyadari bahwa ia salah masuk kamar. Tak lama kemudian, pria dari arah kamar mandi keluar, dengan melap rambutnya dengan handuk kecil. “Ka-kamu siapa?” tanya Kirana memegang erat ujung selimut karena takut jika tubuhnya terekspos. “Kamu tidak ingin apa yang kita lakukan semalam?” tanya pria itu. “AHHHHHHHHHH!” teriak Kirana. “TOLONGGG!!” “Minta tolong? Murahan sekali,” geleng pria bernama Anka tersebut. “Kamu melakukan apa kepadaku?” tanya Kirana lalu bangkit dari duduknya. “Kamu cukup mengesankan,” goda Anka. “Siapa kamu? Tolong katakan siapa kamu. Siapa yang mengirimmu?” tanya Kirana lagi. Terjadi perdebatan antara Kirana dan Anka, mereka sama-sama menikmati malam yang mereka habiskan namun Kirana justru tak ingat apa pun. Yang Anka ingat, ia menunggu seorang wanita di kamarnya. Dan, Kirana lah yang datang. Kirana memaksa keluar dari kamar Anka dengan selimut yang menutup tubuhnya. Anka sudah berusaha menghentikannya dan menenangkan Kirana agar mau berpakaian dahulu sebelum keluar, namun Kirana malah terus keluar. Anka membulatkan mata ketika melihat enam orang sedang berdiri tak jauh dari Kirana. Kirana menoleh dan melihat seluruh keluarganya hendak menuju ke resto untuk sarapan. Namun, berhenti tepat didepan kamar. “Kirana?” tanya Narendra—yang merupakan Ayah kandung Kirana. “Daddy? Dad, ini tidak seperti yang Daddy lihat.” Kirana menggeleng kuat. Kirana terlalu shock sehingga lupa mengenakan pakaiannya dan keluar dari kamar dengan selimut. Keluarganya shock sekali, Syafana—sang Ibu— hampir pingsan karena melihat putrinya keluar dari kamar bersama seorang pria. Sang Ayah menarik Kirana masuk ke kamar Anka kembali, Anka jadi ikut bingung dengan situasi ini. Narendra harus menyelamatkan nama baiknya setelah beberapa penyewa resort hendak melintasi mereka, bahkan ada beberapa keluarga mereka dan sudah pasti akan menjadi rumor yang tidak menyenangkan. "Bela, kamu tolong bawa Kiano dan Kanaya ke kamar ya," kata Ksatria. "Baiklah. Serahkan saja Kiano dan Kanaya kepadaku." Narendra menampar Kirana, membuat Anka merasa ibah pada Kirana yang saat ini sudah mengenakan pakaian lengkap, bagaimanapun juga Kirana sudah menjadi teman tidurnya semalaman. “Saya bisa jelaskan semuanya,” kata Anka. “Kalian sudah melakukan apa saja semalam?” tanya Narendra dengan amarah yang terlihat jelas di matanya. Syafana terus menangis didepan Kirana yang seperti sudah kehilangan hidupnya. Ia begitu menjaga dirinya selama ini dan akhirnya terenggut karena kesalahannya sendiri. Kirana tak tega melihat ibunya menangis, ia merutuki diri sendiri di dalam hati. “Kami melakukan hubungan itu, tapi—” “b******k!” Ksatria hendak memajui Anka, namun Syafana menghentikannya. Anka lalu menjelaskan semuanya kepada keluarga Kirana, ia tak tahu jika Kirana ternyata salah masuk kamar, Anka menginap di resort ini karena ada urusan bisnis, lalu ia membutuhkan seorang wanita, dan sekretarisnya mengatakan bahwa sudah ada wanita yang akan datang, dan tak lama kemudian Kirana datang. Anka sengaja tak mengunci kamar, agar wanita yang ia tunggu bisa masuk tanpa ia membukanya. Syafana terus menangis, airmatanya menggenang, karena kesucian putri sematawayangnya direnggut oleh kesalahan dan kebodohan putrinya sendiri. Sementara Kirana tidak menjelaskan apa pun karena ini real kesalahannya, walaupun ia kesakitan mendapatkan tamparan sang Ayah, tapi hatinya lebih sakit ketika melihat sang Ibu menangis sesenggukan karena perbuatannya. “Kamu harus bertanggung jawab dengan menikahi anak saya,” kata Narendra. “Apa maksudnya? Ini kesalahan anak Bapak, dan Bapak menyuruh saya menikahi anak Bapak?” “Apa kamu tidak sadar kalau kamu sudah merenggut kesuciannya?” “Merenggut? Dia sendiri yang salah.” “Tapi, sebagai pria, kamu harus bertanggung jawab.” Anka terdiam, ia tidak menyangka akan ada di situasi ini, tak lama kemudian asistennya datang, lalu bingung dengan situasi saat ini. “Boss, ada apa?” tanya Cakra—asisten Anka. “Boss, saya kemari mau melaporkan bahwa wanita yang saya sewakan untuk boss pingsan.” Cakra berbisik. “Apa?” Anka membulatkan mata. Anka sempat mengira wanita itu adalah Kirana. Bahkan tadi Anka sudah mengumpat dan memaki Kirana. “Kamu harus menikahi Kiran, kalau tidak saya laporkan kamu ke polisi,” kata Ksatria. “Atas dasar apa? Atas dasar kesalahannya sendiri?” "Kamu sudah menikmatinya, bukan? Terlepas dari siapapun yang salah ini tetap harus menjadi tanggung jawabmu karena kamu sudah menikmati tubuhnya tanpa sadar dia siapa." Ksatria menatap dengan menantang. “Saya tunggu kamu besok di rumah saya, di kompleks Arida nomor 31.” Narendra melanjutkan. “Buat apa?” Anka kebingungan, ia malah seperti orang yang bersalah atas hal ini. “Tunjukkan tanggung jawabmu sebagai pria, pernikahan harus segera di langsungkan. Walaupun ini kesalahan anak saya, tapi kamu tetap menikmati tubuhnya, kan?” Narendra menatap Anka. Ya memang benar, tak bia dipungkiri Anka memang menikmatinya. Tapi, menikah? Hanya karena kesalahan ini? Apa gunanya ia berusaha keras terus menolak perjodohan yang di inginkan keluarganya, jika pada akhirnya ia menikah juga? Anka lalu melangkah menghampiri Kirana lalu berbisik, “Kamu akan mendapatkan akibat dari kesalahanmu sendiri.” Kirana yang penuh dengan airmata mendongak menatap Anka yang terdengar mengancamnya.

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook