08. Lananging Jagad

1200 Words
Ditha berjalan dengan langkah cepat keluar dari ruangan kerja Tyo. Meninggalkan kakaknya yang masih berdiri kebingungan. Ditha menyempatkan diri untuk menghampiri meja kerja Yasmin di luar ruangan, ingin memprotes sekretaris kakaknya itu. "Kak Yasmin kok tadi gak ngasih tahu aku sih?" Ditha langsung memprotes Yasmin tanpa tedeng aling-aling. "Kan tadi saya sudah bilang, Pak Tyo sedang ada tamu." Yasmin nyengir membayangkan drama apa yang kira-kira telah terjadi barusan di dalam ruangan. Bagaimana bisa cewek si bos keluar dengan muka sangat kesal sebelumnya, dan kali ini malah Ditha yang ikut keluar dengan muka tak kalah bersungut-sungut pula. "Iiiiihhh kamu ngeselin banget! Mataku jadi ternoda tahu!" Yasmin sudah terkikik ringan mendengar Omelan spontan Ditha, dia tak dapat menahan lagi tawanya melihat wajah dan reaksi kesal Ditha. Sekarang kamu tahu kan kelakuan kakakmu? Mataku sudah ternoda hampir setiap waktu karena ulah Pak Tyo dan cewek-ceweknya! Sebagai sekretaris pribadi Tyo, Yasmin tentu saja tahu segala sifat dan kebiasaan bosnya itu. Tyo sebagai seorang CEO memang sangat handal dalam urusan pekerjaannya. Tipe pemimpin yang tegas dan dapat mengambil setiap keputusan dengan tepat dalam berbagai situasi. Akan tetapi Tyo sebagai seorang pria? Jangan ditanya lagi kelakuannya deh! Yasmin sampai harus sering berurusan dengan wartawan dan awak media. Bahkan akhir-akhir ini dirinya juga terpaksa harus dekat dengan Brahma, hacker perusahaan Sampoerna. Untuk apa? Tentu saja untuk memblokir segala skandal tentang kelakuan miring Tyo dengan hobinya bermain wanita. "Kak Yasmin, emang Mas Tyo suka begitu ya?" tanya Ditha mulai menginterogasi Yasmin. Karena kuliah selama tiga tahunan di Australia, Ditha jadi tidak update dengan perkembangan cerita tentang kakak-kakaknya. Apalagi soal kisah asmara mereka. "Begitu-begitu bagaimana?" Yasmin jadi semakin penasaran dengan apa yang tadi dilihat oleh Ditha. Kok kayaknya ini anak trauma banget. Separah apakah yang dilihat? "Duh malah nanya lagi, ya begitu-begitu itu!" "Heeemm, masukin cewek ke kantor? Jarang. Kalau lagi suntuk biasanya dia ngajak cewek untuk makan siang, makan malam, atau ketempat lainnya." "Si Natalie tadi siapa? Pacarnya Mas Tyo ya?" Ditha menanyakan rasa penasarannya. "Sepertinya bukan ... " Yasmin menjawab dengan nada mengambang, ragu-ragu. "Lho? Terus siapanya?" Tanya Ditha semakin bingung. Kalau bukan pacar, kok udah jadi sandwich hidup aja tadi?Dosa tahu Mas, Dosa! Aduh Mas Tyo, kamu kok belum sembuh aja penyakit playboy-nya? Malah makin parah sepertinya. "Bukan pacar terus siapanya?" cecar Ditha. "Saya tidak tahu." Yasmin tak berani menyimpulkan dan ikut campur soal hubungan asmara bosnya. "Memang tak dapat dihindari banyak wanita yang mendekati Pak Tyo. Bukan hanya karena materi, tapi tak jarang juga karena pesonanya, katanya sih dia 'ganteng dan hot' ... " Yasmin menyuarakan pendapat banyak kaum hawa tentang si bos. "Hot?" wajah Ditha jadi memanas, mau tak mau jadi teringat adegan roti sandwich yang menodai kesucian matanya tadi. "Tahu gak Bu Ditha, apa julukan Pak Tyo dari kalangan para wanita-wanita itu?" "Apaan?" "Lananging Jagad." Yasmin mengatakan dengan nada yang sangat dramatis. Ditha mengerutkan dahinya demi mendengar gelar Tyo. Waduh sudah separah itukah image kakaknya di mata para wanita? Tapi gelar itu sebenarnya bagus apa jelek sih konotasinya? Pria nomer satu di Jagad raya. Memang Ditha sudah sering melihat hubungan bebas dan adegan panas dari teman-temannya di Australia. Bahkan mungkin lebih parah dari yang tadi dilakukan Tyo. Akan tetapi tetap saja ada rasa tidak suka kalau kakaknya sendiri yang melakukan kegiatan asusila dengan cewek gak jelas begitu di depan mata kepalanya sendiri. Malah dilakukan di kantor lagi? Pamali tau! Bisa kualat kamu mas! Pintu ruangan kantor terbuka, Tyo keluar ruangan itu, sepertinya hendak mencari Ditha. "Ternyata masih nyangkut disini kamu, Dith?" sapanya menghampiri Ditha dan Yasmin. "Yas, lain kali kerja yang bener ya!" Tyo menambahkan teguran bernada serius kepada Yasmin. "I, iya Pak." Yasmin memberikan cengiran polosnya kepada Tyo, tuh kan kena! "Dith, ayo masuk. Kita bahas draft kamu tadi." Tanpa menunggu jawaban dari Ditha, Tyo menarik tangan adiknya. Membawanya kembali masuk ke dalam ruangan kantornya lagi. "Ayo kita bahas sambil makan eskrim." Tyo ternyata sudah menyiapkan semangkuk es krim yang terlihat sangat menggiurkan untuk Ditha di meja. Tahu benar bagaimana cara menjinakkan adiknya itu saat sedang ngambek atau merajuk. Mata Ditha langsung melebar melihat sogokan itu, pas bener siang-siang dan panas-panas begini buat makan eskrim. Langsung mengambil duduk di kursi yang berhadapan dengan Tyo, bersiap untuk menyantap es krimnya. "Jadi sasaran utama pemasaran produk kamu ini untuk siapa?" tanya Tyo sambil membaca dan membolak-balik lembaran draft bikinan Ditha. "Kalangan menengah keatas." Jawab Ditha sambil mulai menyendok eskrim ke mulutnya. Enak sekali! "Kalau begitu kamu harus pakai produk unggulan dengan kualitas terbaik sebagai bahan baku." "Mana ada perkebunan anggur yang bagus disini?" "Yah kalau perlu ke Prancis aja cari anggur yang bagus. Nanti tinggal disesuaikan saja cost and demand-nya." Tyo memberikan sarannya. "Heeemm bener juga ya ... " Ditha manggut-manggut menyetujui usulan Tyo. See? Mas Tyo ini cerdas dan cakap sebagai direktur perusahaan. Hanya saja kelakuannya itu ... "Kenapa mukamu merengut gitu? Gak enak es krimnya?" tanya Tyo mengalihkan pandangannya dari draft bikinan Ditha untuk menatap wajahnya. "Siapa cewek tadi?" tanya Ditha. "Natalie," jawab Tyo singkat. "Pacarmu?" "Bukan, teman makan siang." "Syukur deh kalau bukan pacar. Cewek ganjen gitu gak cocok sama kamu. Palingan dia cuma mau deketin Mas Tyo karena duit aja." Bukannya Ditha tidak senang Tyo mempunyai pacar. Malah sebaliknya, Ditha akan bahagia sekali kalau Tyo akhirnya mempunya wanita yang dicintainya. Menghabiskan waktu dan pikirannya untuk wanita itu, selain untuk urusan pekerjaan. Karena usia kakaknya itu sudah menginjak tiga puluh tahun. Sudah waktunya untuk berumah tangga. Mau nunggu apa apa lagi coba? Mas Tyo itu kan sudah sangat mapan lahir dan batin? Entar keburu jamuran ntar jadi bujang lapuk! Lalu kalau Mas Tyo punya pacar kan berarti berkurang satu Herder-ku! Asyiiik, Yes Yes Bravo! Tapi, kalau mau milih cewek itu yang bener donk Mas! Jangan cewek ganjen kayak tadi itu! "Berarti kalau dia teman makan siang, ada teman makan malam juga donk?" tanya Ditha menyelidik. "Ada si Clara buat nemenin makan malam. Desy juga ada buat nemenin hang out, lalu ... " "Astaga Mas! Ada berapa cewekmu?" "Banyak, kan semuanya tanpa status. Lagian mereka juga yang datang sendiri tanpa diundang." "Jadi kalau mereka yang mendekat gak masalah gitu?" Ditha mendengus kesal mendengar jawaban Tyo, beneran deh alibi ngeles dari playboy kelas Wahid. "Ya kan bukan aku yang mengejar dan merayu mereka. Ibaratnya ya, ada kucing dikasih ikan pindang. Mana mungkin nolak kan? Gigit aja sekalian." "Dasar Mas Tyo Playboy cap kadal!" "Lho kok kadal sih? Kurang garang! Buaya kek!" "Iya buaya darat!" "Hahahaha," Tyo sudah tertawa ngakak mendengar tingkah Ditha yang terlihat menggemaskan. "Aku sumpahin kamu kena batunya Mas!" "Widih ngeri!" "Aku sumpahin kamu bakal bucin pada satu wanita saja dan gak bakal bisa berpaling lagi!" "Waduh ngeri banget sumpahnya, Dith." Tyo tak bisa membayangkan untuk dapat hidup dengan satu wanita saja seumur hidupnya. Kalau toh nanti dirinya harus menikah berarti harus dengan wanita yang sekiranya bisa membuatnya tak akan berpaling lagi. Wanita yang nyaris sempurna, mungkin yang seperti Cecilia Tang. "Yaudah, ini draftnya kamu benerin dulu. Aku mau keluar sebentar." Tyo beranjak dari kursinya. "Mau kemana?" tanya Ditha. "Mau lunch sama Rossana." "Haaaah? Siapa lagi itu Rossana? Dasar Mas Tyo, kamu beneran Lananging Jagad!" Ditha sudah mengumpat kesal mendengar tingkah kakaknya itu. "Hahahaha." Tyo tertawa ngakak sambil terus berlalu santai meninggalkan ruangan kantornya. Meninggalkan Ditha yang masih menggerutu dengan kesal.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD