"aku merindukanmu Clary." Suara itu terdengar rendah dan penuh keseriusan, waktu melambat dan udara seolah menipis hingga membuat Clary tercekat. Kedua tangan yang berada di pangkuannya mencengkram ponselnya kuat-kuat. bukan seperti tatapan biasanya yang Gideon tunjukan untuk memamerkan diri jika ia bisa melakukan apapun, rasanya lebih mudah membaca ekspresi Gideon setelah tinggal cukup lama bersamanya dan bagaimana hatimu terbuka untuk melihat setiap detail tentangnya. Clary mengalihkan pandangannya ke arah lain, bertatapan dengan Gideon membuatnya gelisah takut tidak bisa menahan diri. Clary merasa hatinya bergetar, kenapa bisa serindu ini, amarah membakar diri membuatnya marah melihat kehadiran pria itu lagi.. dan saat pertama kali bertemu bukan kalimat ini yang Clary harapkan ia den