"JANGAN SENTUH AKU." Suara Clary seketika mampu membekukan tubuh Gideon. Kedua tangannya mengepal erat di sisi tubuhnya, keinginan untuk memeluk tubuh wanita itu terlalu kuat hingga sakit rasanya. Clary mengambil satu langkah mundur untuk menjauh dari Gideon, memberikan jarak lebar di antara mereka berdua. Tatapannya nanar, jelas merasa terluka. Gideon tak tahu harus melakukan apa. Clary tak mau ia mendekat, namun jarak ini menyakitkan untuk di biarkan. "Aku ingin semua ini berhenti. Tidak ada alasan bagimu untuk mengurungku lagi. Aku akan memberikan ceknya besok." "Apa kau pikir bisa pergi begitu saja tanpa seizinku." Clary merasa tersinggung dengan apa yang baru saja Gideon katakan. Laki-laki itu selalu bersikap seenaknya, hal ini semakin membuatnya muak. Clary menatap Gideon tajam,