PART 11

1399 Words
                        Sesampai nya di rumah, Gavin langsung membangunkan Vanya yang tertidur pulas, lama membangunkan Vanya namun gadis itu juga tak kunjung bangun hingga Gavin berinisiatif mengangkat Vanya untuk di baringkan ke tempat tidurnya agar gadis itu merasa nyaman, namun saat baru memasuki rumah,Vanya terbangun dan kaget melihat Gavin sedang mengangkat dirinya ala bridal style , Vanya lantas berteriak lalu meloncat.                         “Aaaaa!! Mas Gavin ngapainnn?? Kok Vanya di angkat segalaa?” Tanya Vanya panik                         “Kamuu tadi ketiduran Abella Adinda Vanyaaa, saya bangunin tapi kamu gak bangun-bangun, yasudah daripada badan kamu sakit mending saya angkat aja, saya bopong aja, maaf yaa saya gak niat macam-macam kok” Ucap Gavin gemas dengan nada yang merendah di akhir kalimatnya, semula Vanya ingin marah namun tidak jadi sebab suami nya itu terlihat sangat tulus.                         “Baikk banget , makasih yaa mas” Ucap Vanya sembari tersenyum manis , hingga membuat Gavin terkesima. Gadis itu melangkah menuju kamar nya, ia langsung berbaring dan memejamkan mata nya hingga tertidur lelap.                         “Keesokan hari nya, ia terbangun pada pukul sebelas siang , gadis itu langsung , berlari menyambar handuknya lalu mandi , setelah selesai ia langsung bersiap-siap menuju kantor. Namun saat baru saja keluar dari kamar nya , Gavin menahan Vanya melarang nya untuk ke kantor hani ini.                         “Hari ini gak usah ke kantor Vanya” Ucap Gavin, matanya menyipit pertanda pria itu baru saja bangun                         “Tapi kan hari ini hari kerja mas Gavin”                         “Kalau suami kamu ngelarang kan dosa kalau di langgar Vanyaa” Ucap Gavin yang lantas membuat Vanya diam                         “Hari ini kita packing aja ya?”Ucap Gavin yang lantas membuat Vanya teringat akan honeymoon nya yang tinggal menghitung hari lagi                         “Ih Iya juga ya” Ucap Vanya                         “Yaudah Vanya ganti baju dulu ya mas” Ucap gadis itu , lalu segera berlari menuju kamarnya untuk mengganti baju. Setelah  itu ia menghampiri Gavin yang sedang menunggu nya di depan pintu kamar                         “Mas Gavin kenapa nunggu di sini?” Tanya Vanya                         “Packing in barang-barang saya ya?” Pinta Gavin, gadis itu mengangguk semangat.                         Setelah itu Gavin menarik Vanya masuk ke dalam kamarnya, seketika gadis itu terkesima melihat bagus nya design kamar itu, penataan barang-barang juga pemilihan warna yang pas menambah kesan elegan di kamar itu, terdapat rak buku di sudut ruangan serta sebuah kursi pijat di dekat nya.                         “Kali pertama ya?” Tanya Gavin, sementara Vanya hanya mengangguk                         “buka aja lemari nya” Jawab Gavin setelah itu ia duduk di atas kasur sementara Vanya duduk melantai dan membuka lemari Gavin, mengeluarkan baju-baju yang mungkin akan pria itu kenakan saat di sana.                         Vanya memegang sebuah kemeja berwarna putih yang ia rasa akan pas jika Gavin kenakan selama di sana , gadis itu menunjukan kemeja tersebut kepada Gavin apakah pria itu mau membawanya atau tidak. “Ini di bawa aja ya mas? Mau ga?” Tanya Vanya, sementara Gavin hanya mengangguk. Pria itu memperhatikan Vanya sembari tersenyum kecil, Vanya bahkan terlihat menarik bahkan ketika di lihat dari belakang.                         “Mas kalau ini?” Gavin kembali mengangguk                         “Ini?”                         “Ini juga ya?”                         “Iyaa Vanyaa atur ajaa, saya ngikut kamu deh” Ucap Gavin lalu menyandarkan tubuh nya pada kepala tempat tidur nya , Vanya lanjut memasukan baju Gavin satu per satu ke dalam koper hingga di rasa cukup. Vanya melirik Gavin , pria itu tertidur pulas sembari memeluk sebuah bantal guling.                           Vanya memutuskan untuk keluar dari sana, lalu membuatkan makan siang untuk suami nya ,Gavin. Namun sesaat setelah membuat makan siang seseorang tiba-tiba mengetuk pintu rumah nya. Vanya buru-buru melepas ikatan celemek di leher nya lalu berlari menuju ke arah pintu.                         “Iyaaa tunggu sebentar. . .” Teriak Vanya , namun orang tersebut justru tidak berhenti mengetuk pintu.                         “Raka?!” Ucap Vanya kaget karena melihat kekasih nya, Raka. Raka lantas memeluk Vanya erat lalu menangis sejadi-jadi nya. Vanya tertegun hati nya hancur ketika melihat Raka menangis, kali ini ia akan benar-benar kehilangan Raka. Vanya membalas pelukan pria itu lalu ikut menangis. Kisah cinta nya akan berakhir saat itu juga. Hubungan nya bersama Raka yang bertahun-tahun mereka jalani akan kandas begitu saja, Vanya sudah tidak punya alasan lagi untuk menyembunyikan semua nya kepada Raka, kali ini ia akan benar-benar jujur”                         “Rakaa… aku minta maaf , aku minta maaf gak bisa nepatin janji aku ke kamu, aku gak bisa jadi istri kamu , aku gak bisa ngehabisin sisa hidup aku sama kamu , aku udah jadi istri orang . . .” Ucap Vanya, gadis itu menangis sejadi-jadi nya.                         “kamu gak sayang aku . . . ? kamu kenapa ninggalin aku? . . . tau gak nya? Aku berjuang mati-mati an buat kamu , kerja gak kenal waktu biar bisa nikah sama kamu , biar bisa bikin kamu hidup enak . . . tapi kenapa kamu ninggalin aku nyaa?  Aku sayang banget sama kamu Vanya . . . aku gak bisa lepasin kamu kayak gini . . .” Ucap Raka, tangis nya semakin menjadi ketika melihat Vanya yang sama hancur nya dengan diri nya                         “Ini semua bukan mau aku . . . aku di  paksa buat gantiin Airaa , dia pergi aku gak tau harus bagaimana. . . mama ngancem aku , dia mau bunuh diri kalau aku gak gantiin mba Airaa” Jelas Vanya kepada Raka                         “Jadi ini alasan kamu ya sampai akhir-akhir ini kamu jadi berubah banget”  Raka menyeka air matanya lalu terkekeh pelan, hati nya benar-benar hancur hingga ia tidak tahu harus berbuat seperti apa.                         “Maafin aku . . .” Ucap Vanya yang masih saja menangis, Raka membalikan badan nya lalu memeluk gadis itu erat, peluk yang benar – benar akan menjadi pelukan terakhir nya dengan gadis itu, Raka menenggelamkan kepala nya di leher Vanya, lalu menangis sejadi-jadi nya. Kedua nya benar-benar terpukul, pasal nya semua mimpi mereka untuk hidup bersama sudah tidak bisa di harapkan lagi. Vanya benar – benar bukan milik nya lagi. Gadis itu sudah menjadi istri orang.                         Raka melepaskan pelukannya, lalu menatap dalam-dalam wajah gadis yang sangat di cintai nya itu. “Aku boleh ketemu sama suami kamu?” Tanya Gavin, hati nya benar – benar seperti di sayat – sayat pisau ketika mengucapkan kata suami yang di peruntukan untuk pria yang telah menikahi kekasih nya itu.                         “Masuk dulu mas” Ucap Gavin yang tiba – tiba muncul dari balik pintu, Raka mengangguk lalu memasuki rumah Gavin dan juga Vanya. Ketiga orang di ruangan tersebut menjadi diam. Rasa sedih dan juga canggung seperti memenuhi sudut demi sudut ruangan itu.                         “Mas . . . saya minta maaf , ini semua bukan salah Vanya . . . semua ini terjadi karena kesalahan Airaa , Vanya tidak tahu apa – apa” Ucap Gavin yang memilih untuk memulai percakapan di antara mereka bertiga.                         Raka mengangguk , ia juga tidak menyalahkan Vanya hanya saja ia terlalu mencintai gadis itu hingga ia benar-benar tidak bisa melepas Vanya. “Iya mas . . . saya . . . coba ikhlasin Vanya ya? Saya sayang banget sama Vanya, Saya titip Vanya. . . tolong jagain Vanya , jangan kecewain dia. Vanya punya maagh tolong makan nya lebih sering di ingatin , kesehatan nya Vanya tolong di perhatiin”                         “Dan Vanya . . . Terimakasih untuk beberapa tahun yang berharga ya? Aku sayang banget sama kamu . . . jaga diri kamu baik-baik dimana pun kamu sesulit apa pun keadaan kamu dan kalau kamu butuh aku, aku bakalan selalu ada buat kamu. Berat banget buat ngelepasin kamu tapi . . . aku gak punya pilihan lain , maaf Vanya perjuangan ku berhenti sampai di sini” Ucap Raka, tangis nya kembali menjadi-jadi ketika melihat Vanya yang juga ikut menangis                         “Can I hug you for the last time?” Tanya Raka kepada Vanya yang juga masih menangis. Gadis itu menangguk. Lalu menghambur kedalam pelukan Raka. Pelukan yang akan di kenang nya seumur hidup, cinta nya yang selama bertahun – tahun harus kandas begitu saja karena hal konyol yang dilakukan Airaa.                         Raka melepaskan pelukannya dengan Vanya, lalu berdiri dan pamit . “Aku pergi ya? Jaga diri baik-baik , aku sayang banget sama kamu. Dan Mas . . . perlakukan Vanya seperti kamu memperlakukan Airaa ya? Jaga dia baik-baik , dia perempuan berharga yang saya jaga bertahun-tahun. Sekarang saya lepas dia untuk kamu. . . tolong jaga Vanya ya mas” Ucap Raka kepada Gavin. Pria itu mengangguk , sementara Vanya masih menangis tidak kuat menahan kesedihan yang selama ini ia pendam, ketakutannya akan berakhir nya hubungan di antara dirinya dengan Raka benar-benar terjadi.   Halo teman-teman yayy! Aku up lagi heheh semoga kalian suka part ini yaaa , oh iya jangan lupa tap love dan follow akuu yaaa heheh terimakasih teman-teman! Di tunggu ya part selanjut nyaa!                          
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD