"Kita tidur disini?" tanya Yinwa menyakinkan. Kedua bola mata itu mengamati sekelilingnya. Ada jendela kecil yang terbuka. "Disini sama saja dinginnya!" gerutu Yinwa. Mata itu tidak berhenti sampai disitu. Dia terus mengamati atap langit rumah gubuk itu. "Apa jika juga tidak roboh rumah ini?" tanya Yinwa lagi. "Tinggal tidur saja, udah tidak usah banyak bicara. Besok ada seseorang yang menunggu mu." Jia beranjak duduk di ranjang kecil itu. "Lagian kalau roboh juga tidak seberapa sakitnya jika mengenaimu." lanjut Jia sedikit mengejek. "Kamu terlalu dari denganku. Apa sebegitu b******a kamu denganku?" tanya Yinwa. "Dan, Siapa yang ingin bertemu denganku?" tanya Yinwa. Memandang wajah Jia. "Besok kamu juga akan tahu. Sekarang tidurlah." pintanya. "Aku ingin membantu kamu mengingat apa