Pasca terjatuh kedalam jurang, Theo yang ternyata berhasil selamat, mencoba untuk melakukan penjelajahan. Sampai kemudian, ia justru bertemu dengan roh yang nantinya akan menjadi salah satu sosok terpenting dalam hidupnya.
"Namaku Xiao Tiankong, pemimpin umat manusia di masa depan" Jawab sosok transparan tersebut.
Theo masih menatap sosok transparan di depannya, tak tau harus bereaksi seperti apa, pembawaan sosok tersebut terlihat seperti orang yang tak berasal dari North Region, hal ini bisa dilihat secara nyata dari gaya berpakaiannya yang berbeda dengan orang-orang wilayah utara.
Sosok transparan itu memakai pakaian putih tipis, bertolak belakang dengan pakain Theo yang tebal dan memiliki beberapa bulu spirit beast yang berguna sebagai penghangat, karena memang North Region hampir sepanjang tahun selalu berada pada musim dingin.
Dengan rambut panjang yang terurai, kulit putih bersih cemerlang, tatapan mata yang sayu, dan wajah yang sangat tampan, sosok tersebut terlihat sangat sempurna, akan membuat setiap wanita yang melihatnya meneteskan air liur. Theo menatap sosok tersebut dengan takjub, ditambah dengan bentuk tubuh nya yang transparan seperti hantu membuatnya terlihat semakin menarik.
Sementara Theo masih menatapnya, sosok transparan tersebut juga menatap Theo dengan tatapan menyelidik seperti sedang memikirkan sesuatu. 'Kenapa anak ini terasa tidak asing?' Pikir sosok transparan tersebut, dia seperti pernah melihat Theo di suatu tempat.
"Anak muda, siapa namamu?" Tiba-tiba Sosok transparan bertanya kepada Theo.
Theo tersentak kaget, keluar dari lamunannya, "Naa,,,namaku Theo, Theodoric Alknight, dari House of Alknight", jawab Theo dengan terburu-buru.
Sosok transparan terdiam cukup lama setelah mendengar jawaban Theo, ekspresi wajahnya menunjukkan dia terkejut matanya agak melotot, sebelum ekspresinya berubah agak aneh, dia tersenyum, dan mulai tertawa terbahak-bahak.
"HAHA..HAHAHA.…HAHAHAHHA….!!!!! sungguh lelucon yang lucu", sosok tersebut tertawa lantang sambil bergumam tak jelas.
"HAAHAHA…HAHAHA….HAHHAHA…..!!! Ini lelucon terbaik sepanjang masa, sebuah mahakarya, lelucon terbaik sepanjang hidupku" dia terus menerus tertawa terbahak-bahak dan berbicara sesuatu yang tak Theo mengerti.
Theo segera mundur beberapa langkah setelah melihat sosok transparan tersebut terus menerus tertawa seperti orang gila.
'Apakah hantu ini gila?' Theo bergumam dalam hatinya, sambil terus menatap sosok di depannya.
Sosok tersebut masih terus-menerus tertawa beberapa saat seperti orang gila, sampai akhirnya berangsur-angsur tawanya mereda.
"Tak sia-sia aku menunggu disini selama 10.000 tahun, setidaknya aku bisa mendapatkan lelucon terbaik ini, lelucon ini benar-benar sebuah mahakarya" kata sosok transparan tersebut sambil menatap Theo.
"Baik, mulai detik ini kau harus memanggilku master, aku akan mengajarimu menjadi seorang Knight yang tangguh!!" Sosok tersebut tiba-tiba memutuskan sambil menunjuk Theo.
"A..apaa?? Akuu??" Theo kebingungan sambil menunjuk mukanya sendiri, kemudian menoleh ke kanan dan kiri, seolah ada orang lain di sekelilingnya.
"Kau pikir ada orang lain lagi disini?" Tiankong mulai kesal dengan sikap bodoh Theo.
Dia kemudian melanjutkan "Mulai hari ini panggil aku master Xiao, atau panggil aku master saja sudah cukup!"
Theo menatap sosok Tiankong dengan tatapan bingung, dia bingung harus menjawab apa.
Melihat Theo menatapnya dengan bingung, Tiankong segera berkata, "Kau ingin menjadi kuat atau tidak? Apa kau ingin menjadi sampah selamanya di sisa hidupmu?"
'Apakah dia serius? Apakah aku benar-benar bisa menjadi seorang Knight?' pikir Theo.
"Senior, bukannya aku tak mau menjadi muridmu, tapi kau mungkin tak tahu kondisiku, kondisiku tak memungkinkanku.."
"Aku tau kondisimu, kau pikir kenapa aku bertanya kepadamu sebelumnya apakah kau ingin menjadi sampah selamanya di sisa hidupmu?" Tiankong memotong sebelum Theo menyelesaikan kata-katanya.
"Aku sangat paham dengan kondisi yang kau alami, dan aku bisa membuatnya menjadi lebih baik, tidak, bahkan mungkin menjadi sangat luar biasa baik" Tiankong melanjutkan sambil tersenyum menatap Theo.
"Bagaimana?? kau bersedia atau tidak?" Tanya Tiankong sekali lagi.
Theo tertegun sejenak setelah mendengarnya, menatap kosong kearah Tiankong yang masih tersenyum, sebelum kemudian segera mulai berlutut.
"Murid bersedia!, murid bersedia!, murid bersedia!" Theo mengulangi kata dia bersedia sebanyak tiga kali, seolah takut Tiankong akan berubah pikiran.
Ini adalah pertama kali ada sesorang yang mengatakan bahwa dia paham kondisi Theo dan bahkan mengatakan bisa memperbaiki kondisinya dengan percaya diri.
Selama ini sudah berpuluh tabib dan dokter terkenal berkunjung atau diundang oleh house Alknight untuk memeriksa kondisi Theo, namun semua tabib dan dokter tersebut selalu menunjukkan ekspresi bingung setelah memeriksa Theo, sama dengan master Roeney yang paling awal menemui gejala aneh yang menimpa Element seed Theo, dokter dan tabib bahkan ahli nujum lain yang datang memeriksa Theo sama sekali tak memahami kondisi Theo.
Tentu Theo tak mau melepaskan kesempatan dan peluang ketika ada orang yang mengatakan bisa menyembuhkan kondisinya, jangankan menjadi murid, menjadi pelayannya pun Theo akan bersedia asalkan dia bisa sembuh.
Bisa sembuh dan dapat menjadi Knight adalah harapan terbesarnya selama ini, terlebih setelah berbagai kejadian yang menimpanya beberapa hari ini, dia tak ingin terus menjadi sampah tak berguna, tak ingin lagi merasakan perasaan tak berdaya ketika orang-orang terdekatnya terancam bahaya sementara dia tak bisa melakukan apapun, perasaan tak berdaya tersebut benar-benar menyiksanya, membuatnya amat frustasi, dia tak ingin merasakan porasaan itu sekali lagi selama-lamanya, dia ingin menjadi kuat.
Sementara Theo berlutut dan memandang kearahnya, Tiankong tersenyum puas, dia bisa melihat keraguan di mata Theo menghilang, digantikan dengan tatapan yang penuh tekad.
"Bagus-bagus, sudah diputuskan, sekarang bangun lah, pelajaran pertama!! jangan pernah mudah berlutut di hadapan orang lain kalau memang orang tersebut tidak benar-benar layak menerimanya, di tempatku berasal ada istilah yang mengatakan, di bawah lutut seorang lelaki, ada sebuah gunung emas, seorang lelaki harus menjaga harga dirinya" Tiankong bersikap amat berwibawah sambil mengatakan hal tersebut.
Setelah mendengarkan ajaran pertama masternya, Theo segera berdiri, dia menatap masternya dengan tatapan bercahaya penuh kekaguman, merasa kata-kata yang diucapkan masternya tadi sangatlah keren, kata-kata tersebut segera membekas di hati Theo paling dalam, Theo bertekad menjadikan kata-kata tersebut sebagai pedoman di hidupnya, 'lelaki harus menjaga harga dirinya' guman Theo mengulangi kata-kata tersebut.
"Baiklah, kulihat kau telah siap menerima pelatihan" Tiankong berkata sambil menatap Theo tajam.
"Master sebelumnya apa aku boleh bertanya? Sebenarnya siapa dirimu?" Theo masih penasaran dan ingin lebih mengenal sosok dihadapannya yang telah dia terima sebagai masternya, sebagai murid dia harus mengenali masternya.
Tiankong terlihat berfikir sejenak mendengar pertanyaan Theo, dia kemudian menjawab, "Aku bingung harus menjelaskannya dari mana, yang perlu kau tau, aku dan dirimu terikat oleh ikatan takdir yang sangat kuat, jangan pernah mengira pertemuanmu denganku disini adalah sebuah kebetulan, semuanya sudah teratur dengan rapi, diatur oleh takdir yang mengikat kita"
"Master, aku malah semakin bingung" Theo yang mendengar jawaban dari masternya bukannya tercerahkan, malah semakin bingung.
"Hahhaha…!!!! lupakan, lupakan saja yang tadi kukatakan." Tiankong yang melihat ekspresi bingung Theo malah tertawa.
"Aku datang dari masa depan, tepatnya 10.000 tahun dari masa sekarang, dan aku sudah menunggu kedatanganmu disini selama 10.000 tahun" Tiankong kembali menjelaskan.
"Dari 10.000 tahun di masa depan, tapi kau sudah menunggu disini selama 10.000 tahun, jadi sebenarnya kau ini dari masa depan atau dari masa lalu?" Theo semakin dibuat bingung oleh penjelasan masternya.
Tiankong yang melihat ekspresi jelek Theo ketika semakin bingung, segera meledak tawanya sekali lagi.
"Hahahhahah…!!! Hahaahaha…!!!, Ekspresimu sangat bagus, ekspresimu sangat bagus, Hahahahha….!!!"
Melihat masternya mulai tertawa lagi, otot di sudut-sudut dahi Theo mulai berkedut, dia mulai merasa kesal, 'Master ini, apa kau sedang bersikap sok misterius dan bermain-main denganku?' gumam Theo dalam pikirannya.
Setelah berfikir demikian, tiba-tiba Theo bisa mendengar masternya kembali tertawa terbahak-bahak.
"Hahahhahaha…!!!! Tidak, tidak, aku sedang tidak sedang mencoba bermain-main denganmu, aku memang kesusahan bagaimana menjelaskan situasiku kepadamu" Jawab Tiankong
Mendengar hal tersebut, Theo mundur beberapa langkah, "Master, kau bisa membaca apa yang sedang kupikirkan?" Theo merasa terkejut masternya bisa mendengar pikirannya.
"Ya aku bisa!" Tiankong menjawab sambil tersenyum aneh.
Theo segera merasakan keringat dingin di punggungnya, 'untungnya aku tidak sempat mengumpat atau memikirkan hal yang aneh-aneh tadi' gumam Theo.
"Ohh jadi kau sempat mau mengumpatku tadi?" Tanya Tiankong sambil tetap tersenyum kearah Theo.
"Ti..tidak master!!" Theo segera menjambak rambutnya karena merasa frustasi, sangat menyebalkan ada seseorang yang bisa membaca pikirannya.
"Hahhahaha…!! Teruskan seperti itu, ekspresimu benar-benar membuatku puas, Hahhaha…!!!" Melihat ekspresi frustasi Theo, Tiankong kembali tertawa.
Melihat masternya kembali tertawa, Theo hanya bisa memasang wajah konyol, menelan semua kekesalan dan frustasinya, dia bahkan tak berani mengungkapkan rasa frustasinya dalam hati.
"Lupakan, lupakan, hahahha…!!!" Tiankong kembali tertawa untuk beberapa saat sebelum akhirnya tawanya mulai mereda.
"Jadi aku memang berasal dari masa depan, di masa depan, akan ada suatu bencana yang membuat umat manusia dan seluruh makhluk di berbagai realm yang ada di alam semesta mengalami kehancuran, kemusnahan massal." Tiankong mulai menjelaskan, ekspresinya berubah serius seketika.
Theo yang masih belum sepenuhnya mengerti, mencoba mulai mendengarkan dengan serius ketika melihat perubahan ekrpresi yang ditunjukkan masternya.
"Bencana ini disebabkan oleh munculnya sesosok makhluk misterius yang menyebut dirinya Sage Lord Salomon, dari catatan-catatan kuno dikatakan bahwa Sage Lord Salomon ini akan muncul setiap puluhan ribu tahun sekali, setiap kemunculannya, dia akan meratakan semua yang ada di alam semesta, membawa kiamat, memusnakan semua kehidupan di alam semesta" Ketika sampai penjelasan ini, ekpsresi Tiankong menjadi semakin serius, membuat suasana menjadi terasa berat.
"Pada 10.000 tahun yang akan datang, makhluk tersebut muncul, aku sebagai pemimpin umat manusia, memimpin di barisan terdepan bersama Knight-Knight hebat pada masa itu untuk melawan Sage Lord Salomon, mencoba menghentikan bencana"
"Namun aku yang pada waktu itu merasa tak tertandingi, berdiri pada ketinggian tertinggi umat manusia, salah satu makhluk terkuat yang ada diseluruh realm alam semesta, masih tak berdaya menghadapi Sage Lord Salomon dan pasukannya, dia berhasil melukai ku dengan sangat parah dalam suatu pertempuran besar" Tiankong kembali menghentikan penjelasannya, terlihat sedang merenung.
"Ketika sedang terluka parah, dan merasa tak ada harapan, aku teringat oleh kata-kata masterku, materku pernah bilang, suatu saat aku akan mengalami kondisi putus asa tak ada harapan, ketika kondisi itu tiba dia menyuruhku untuk melepaskan semuanya, dan kembali ke masa lalu, tepatnya masa 10.000 tahun dari masaku, masa yang di kenal sebagai jaman kekacauan umat manusia"
"Setelah mengingat kata-kata masterku, aku segera melepaskan rohku dan menggunakan kemampuanku dalam kendali ruang dan waktu untuk menjelajah ke masa lalu, ke era kekacauan umat manusia, tepatnya masa mu kini"
"Aku awalnya tak tau kenapa masterku menyuruhku untuk melakukan itu, namun karena kepercayaan penuhku kepada masterku, tanpa berfikir terlalu lama aku melaksanakan wasiat dari masterku, dan kini, semuanya menjadi jelas ketika aku bertemu denganmu" Tiankong menutup penjelasannya sambil menatap Theo penuh makna.
"Hahhh?? Aku?? Kenapa denganku?" Theo yang mendengarkan dari tadi justru merasa makin bingung, apa hubungan semua cerita menakutkan tentang kiamat sebelumnya dengan dirinya.
"Hahhahahh….!!!! Lupakan, kau akan mengerti ketika waktunya tiba, ini benar-benar merupakan sebuah lelucon terbaik, aku tak mau merusaknya sebelum saat nya tiba, ini adalah mahakarya yang harus di jaga dengan baik" Tiankong kembali tertawa keras.
Theo merasa kesal karena kebingungan, dia hampir mengumpat dalam hati tapi segera mengurungkannya ketika teringat, master dihadapannya ini bisa membaca apa yang dia pikirkan, namun kemudian dia teringat sesuatu.
"Tapi master, kau mengatakan telah menungguku disini selama 10.000 tahun?" Tanya Theo.
"Ohh, masalah itu, ketika aku menjelajah ruang waktu dan hendak turun di masa ini, aku merasa suatu pelindung aneh yang menolakku untuk mendarat di masa ini, karena frustasi dan di buru waktu, aku memutuskan melompat lagi menjelajah ruang-waktu ke 10.000 tahun lebih jauh" Tiankong menjelaskan.
"Ahhhhhh, jadi begitu!" Theo segera merasa tercerahkan.
"Namun hal itu membawa sedikit keberuntungan, aku melompat 10.000 tahun lebih jauh sebelum masa sekarang, kemasa dimana disebut sebagai masa kekosongan, karena masa itu meninggalkan kekosongan sejarah, sangat sedikit catatan atau peninggalan yang bisa menjelaskan keadaan masa itu, oleh karena itu masa 10.000 tahun yang lalu dari masa kini di sebut sebagai era kekosongan"
Theo semakin tertarik oleh kisah dari masternya, dia mendengarnya dengan serius, tak berani membuat suara.
"Ketika mendarat di era kekosongan, aku bisa melihat suatu peradaban dan makhluk-makhluk aneh yang belum pernah kulihat sebelumnya, makhluk-makhluk ini adalah penghuni era kekosongan, ilmu dan peradaban mereka sangat mengesankan"
"Namun, kesenanganku memperhatikan peradaban ini tak bertahan lama, karana pada masa ini, Sage Lord Salomon juga muncul, dia menghancurkan peradaban ini, sekarang aku tau kenapa tak ada jejak yang tertinggal dari era ini, karena era ini adalah salah satu masa kemunculan Sage Lord Salomon"
"Dalam proses nya ketika Sage Lord Salomon menghancurkan era ini, aku menemukan suatu fakta yang menarik!!" Tiankong tersenyum dengan sorot mata bercahaya.