ISTIMEWA

1205 Words
"Sebetulnya setiap Gem itu istimewa, tapi, Alexandrite dan Jadeite termasuk golongan Gem yang langka. Ada lima yang termasuk dalam golongan Gem langka ini, yaitu Alexandrite, Jadeite, Opal, Moonstone dan Diamite," jelas Respati. "Yang aku tahu, sudah tidak ada lagi Wala yang mendapatkan Moonstone dan Diamite. Bahkan, awalnya, aku pikir, tidak ada lagi Wala dengan Gem Jadeite. Sampai, ya aku lihat warna Gem milikku berubah hijau. Warna hijau yang tidak umum. Dan itu adalah ciri khas Jadeite," terangnya. "Memang apa istimewanya saat golongan Gem ini bersatu?" Kinan semakin ingin tahu. "Istimewa karena saat golongan Gem ini bersatu, akan menciptakan satu kemampuan baru," jawab Respati. "Tapi aku tidak tahu apa, mengingat kemampuanmu belum muncul sekarang ini," ujar Respati lagi. "Ah! Mimpiku!!!" Kinan membelalak. "Mimpi apa?" Respati bingung. "Aku bermimpi. Hari saat aku hilang ingatan itu. Dalam mimpiku menyebutkan banyak hal soal waktu dan soal menjadi satu," Kinan teringat. "Aku mencatatnya. Sebentar," Kinan bangkit dari tempat tidur hendak berjalan ke luar pintu kamar. "Kenakan bathrobe-mu sayang!" Respati berteriak sambil tertawa. Kinan kembali lagi mengenakan bathrobe yang tergantung di dekat pintu kamar. "Ah, istriku lucu sekali," Respati menggelengkan kepalanya. Tak lama Kinan kembali dan memberikan catatan dengan tulisan tangannya, "Ini isi mimpiku." Respati mengambil kertas tersebut dan membacanya. Kala Alexandrite dan Jadeite memiliki warna sama, dua hati akan menjadi satu. Kala Alexandrite dan Jadeite bersatu, penguasa waktu akan muncul. Memutar waktu tak lagi hanya imajinasi. Menghentikan waktu tak lagi hanya khayalan. Kala Alexandrite dan Jadeite berada dalam ruang waktu yang sama, Black Opal pun menjadi abu. "Hmm.. Kinan ini petunjuk berarti. Apa jangan jangan kamu seorang subcon?" Respati menatap istrinya. "Apa itu?" Kinan mengernyitkan keningnya. "Sebelum aku jawab, aku harus bertanya, apa sering kamu bermimpi?" Respati kembali bertanya. "Rasanya dulu dulu sih tidak. Tapi, sejak menikah dan menjadi istrimu.. Mmm.. Beberapa kali aku bermimpi. Seperti aku tahu soal Danau Mori," jelas Kinan. "Dalam mimpi itu mama bilang, datanglah ke Danau Mori dan temukan dirimu. Lalu bilang kalau ruang mimpi adalah penyimpan rahasia terbaik," tambahnya lagi. Respati tersenyum, "Dugaanku sepertinya benar. Kamu seorang subcon. Kinan kalau benar, kamu dan aku seperti dua kutub yang berlawanan. Kita saling mengisi. Mungkin saja itu sebabnya kita berjodoh." "Apa itu maksudnya? Aku penasaran," Kinan menatap suaminya. "Kita tidur dulu. Besok kita bicarakan lagi. Sudah malam sayang. Eh, malah ini sudah dini hari. Pukul tiga??? Aku tidak bisa kalau kurang tidur," Respati menarik selimutnya. "Ah! Aku penasaran!" Kinan menggoyangkan tubuh suaminya. "Besok lagi, aku mengantuk," Respati langsung memejamkan matanya dan tertidur. Kinan mengerucutkan bibirnya. Ah, rasanya penasaran setengah mati! Tapi suaminya benar, kalau tidak tidur, dia bisa sakit. Ya sudah! Kinan memejamkan matanya dan tertidur. Kala hijau bersinar Sinar putih pun padam Tidak biru ataupun hitam Kinan perlahan membuka matanya. Pesan mimpi apalagi itu? Ia bergeser mendekat ke arah Respati. Tubuh suaminya jadi tempat perlindungan yang membuatnya merasa aman. Respati merangkulnya mendekat. Kinan pun tertidur dalam pelukan suaminya. *** "Aku pergi dulu. Soal Danau Mori, soal dugaanku mengenai kemampuanmu, akan aku bicarakan dengan Rhod terlebih dahulu. Malam ini, kita bicara lagi ok?" Respati mencium bibir istrinya. "Ok. Aku akan melanjutkan mencari tahu mengenai jati diriku. Aku sedang membaca buku yang kamu maksud kemarin itu, JATI DIRI DAN INTI JIWA," ungkap Kinan. "Iya lanjutkan. Itu seperti informasi dasar tentang Wala. Jadi baca semua ok? Jangan hanya bicara soal Jadeite, tapi semua. Agar kamu paham," Respati memeluk Kinan dan melangkah pergi. Kinan membereskan bekas sarapan dan mulai beranjak ke ruang baca. *** Janggala terbangun dengan Mirah di sebelahnya. Ia tak lagi bisa menghindar. mereka sudah bersatu. Apakah koneksi mereka masih bisa diputuskan atau tidak, ia harus mencari tahu. Setidaknya, segala hasrat yang bergelora di dalam dirinya akhirnya tersalurkan. Mirah masih tertidur di sebelahnya. Ia mulai melucuti pakaian yang melekat di tubuh perempuan itu. Mirah yang tertidur langsung terbangun. "Apa yang kamu lakukan?" ia menggumam. "Aku menginginkanmu," Janggala berucap. Mirah hanya diam dan membiarkan Janggala menyentuh tubuhnya dengan bebas. Tubuhnya adalah milik Janggala sekarang dan sebaliknya. Koneksi ini semakin kuat dan tak akan mungkin terputus. Hingga akhirnya Mirah berteriak dengan hebat. Janggala berhasil memuaskannya. "Kita harus pergi ke kantor sekarang. Kamu bersiap!" Janggala menepuk bokongnya. Tubuhnya masih terasa lelah, tapi mau tidak mau ia harus bangkit. Sebentar lagi jam kantor. Pintu kamar mandi terbuka. Mirah memperhatikan tubuh Janggala yang terpampang dengan jelas. Tidak ada satu bagian dari tubuhnya yang mengecewakan. Mirah masuk ke kamar mandi dan memeluk lelaki itu dari belakang. Membiarkan tubuhnya ikut basah oleh guyuran air shower. Janggala berbalik dan mendorong tubuhnya hingga melekat ke dinding. Kedua buahdadanya terasa dingin karena melekat pada tembok. Janggala berlutut dan membuka kakinya. Mirah membiarkan Janggala menyentuh area sensitifnya. Sentuhan yang membuatnya membuka lebar lebar selangkangannya. Respati mengecup dan menggigit b****g indah miliknya berulang kali. "Ah.." Mirah mengerang dengan keras. Tubuhnya kembali mendapatkan penetrasi yang begitu dalam. Ia memejamkan mata sambil menahan tubuhnya pada tembok yang dingin itu. Dadanya tertekan pada dinding shower tanpa bisa berkutik. Ohhh.. Ini rasanya.. Ini rasanya.. Mirah memejamkan mata dan membiarkan dirinya kembali merasakan satu kepuasan yang tak terucapkan. Tidak ada kata kata tepat yang bisa menggambarkan segala gejolak yang meledak di tubuhnya. Hanya teriakan yang mewakili perasaannya pagi itu. *** Respati langsung bergerak ke butik perhiasan milik Rhod dan seperti biasa masuk ke ruang VIP. "Ada yang ingin aku tanyakan soal Danau Mori. Kita semua tahu kalau Danau Mori ada legenda tersendiri dan menyimpan kisah para Wala di masa lampau. Hanya saja, apakah dengan mengunjunginya bisa membantu membangkitkan kemampuan yang belum muncul? How?" Respati mulai bertanya. "Ada energi luar biasa besar yang bisa bangkit dari inti Danau Mori. Tapi, tidak sembarangan Wala yang bisa melakukannya. Jadi, menjawab pertanyaanmu, my answer is yes. Dengan mengunjunginya bisa membantu membangkitkan kemampuan tersembunyi," Rhod mengangguk. "Caranya? Entahlah. Itu seperti panggilan alam dan terkoneksi dengan Gem. Kamu harus merasakannya," Rhod menjelaskan. "Ok. Kapan waktu yang tepat untuk mengunjunginya?" Respati kembali bertanya. Rhod memejamkan mata. Bloodstone di tangannya menyala beberapa saat. Hingga akhirnya ia membuka matanya, "Satu minggu dari sekarang." Respati mengangguk, "Satu lagi. Apa menurutmu kemampuan subcon masih ada yang memilikinya?" "Setahuku, sampai detik ini, subcon sudah tidak ada. Kalaupun ada, kamu tahu sendiri banyak yang bersembunyi. Mereka termasuk Wala yang sangat membutuhkan kesunyian agar bisa membangkitkan kemampuannya," Rhod mengemukakan jawabannya. "Kenapa kamu tiba tiba bertanya soal itu?" Rhod dengan serius menatap Respati. "Aku menduga, istriku seorang subcon," Respati menatap Rhod ingin melihat reaksinya. "Empath dan subcon? Kalian pasangan sejati. Tidak heran Gem kalian terkoneksi," Rhod tersenyum. "Itu dia pikiranku. Sepertinya aku dan dia memang saling mengisi. Dua kutub berlawanan yang saat ketemu justru akan saling melekat," Respati sendiri tak percaya. "Tapi ini baru dugaan," Ia menambahkan. "Apa dasarnya? Kenapa kamu menduga seperti itu?" Rhod ingin tahu. "Dia seringkali bermimpi," Respati menjawabnya. "Lucid." Rhod mengangguk angguk, "Lucid dream? Woow.. Dia dan aku bisa jadi partner yang cocok." "Iya itu juga yang aku pikirkan," Respati kembali tersenyum. *** Kinan telungkup di atas lantai berkarpet sambil membaca kelanjutan buku mengenai Wala yang masih tergeletak dari kemarin. Ia mencari tahu yang Respati sebutkan semalam. Apa itu subcon? Kinan akhirnya menemukannya. Subcon adalah kekuatan alam bawah sadar. Ia bisa mengendalikan alam mimpi, pikiran dan perasaan. Kemampuannya seperti perisai yang melindungi kala berada di alam sadar. Apa maksudnya? Ini membingungkan. Kinan membuka halaman berikutnya. Subcon bangkit dalam kesunyian. Hanya alam mimpi yang membuatnya terjaga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD