DAFFA |18|

778 Words

-Tidak diakui itu pahit- ==== Daffa meneguk air putih dari dalam botol yang ia pegang. Tadi setelah ia lari keliling lapangan sebanyak 25 kali, Caca memberinya air putih. Jangan tanyakan kenapa Daffa mau menerima air putih itu, oh ayolah, Daffa menerimanya hanya karena lelaki itu sedang sangat kehausan. "Adek lo nggak masuk ya?" Caca memulai percakapan. Daffa hanya meliriknya sekilas lalu mengangguk. "Kenapa emang?" Tanya Caca lagi. "Bunda gue masuk RS," Daffa menatap Caca sebentar. Caca mempoutkan bibirnya. Lucu amat. "Mmm gue boleh jenguk nggak?" Daffa meminum air putih itu sekali lagi. Lalu menatap Caca. "Boleh. Mau sama siapa nanti?" Caca mengerjapkan matanya sambil menautkan jari-jarinya. Gugup dirasakannya. Daffa yang memang peka, tertawa kecil. "Gausah gugup gitu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD