“Ah.” Ae Ri meringis karena Kim mendorongnya sangat kencang ke sofa empuk itu. Baru saja Ae Ri akan berdiri, Kim sudah berada di atasnya mencegah Ae Ri agar tidak bisa lari ke mana-mana. “Lepaskan aku! Dasar pria udik! Memangnya kau tak mampu membayar perempuan lain untuk kau tiduri sampai kau memakan juga calon pegawaimu ini?” teriak Ae Ri yang membuat Kim tertawa lepas. “Aku mampu membayar, bahkan sekarang uangku lebih banyak dari pada kamu. Aku akan membayarmu karena kau adalah pekerja seks komersial, jadi kau akan merangkap menjadi asisten ‘juniorku’ saat sudah resmi menjadi sekretarisku,” kata Kim yang langsung menyosor Ae Ri. Dengan kekuatan yang tersisa, Ae Ri menendang aset paling berharga Kim. Ia menendang dengan sekuat tenaga sampai pemuda itu meringis kesakitan, darahnya ben