Seperti biasa Amira menyiapkan kebutuhan Harras selama pria itu mandi, pakaian lengkap juga sepatu sudah Amira siapkan, bahkan cel4na dalam. Meski sudah hampir seminggu ini Amira bekerja tetap saja Amira masih canggung saat mengambil cel4na dalam Harras. Memang tidak seharusnya kan dia yang mengambilnya. Saat sudah selesai Amira berniat keluar dari walk in closet dan keluar kamar, namun baru saja keluar dari walk in closet Amira di kejutkan dengan buket bunga besar di depan pintu. "A-apa ini?" "Kamu suka?" Harras melongokkan wajahnya di sebelah bunga dan menanti reaksi Amira. "Untuk apa bunga ini?" "Untuk kamu." Harras segera menyerahkan bunga tersebut ke tangan Amira, dan Amira yang tak siap pun hampir kewalahan. "Tapi, pak-" Amira akan protes tapi Harras malah menggesernya dan mema