Mulut Manis

1250 Words

Harras berdiri di depan jendela kaca besar di ruangannya, dimana dia bisa melihat gedung- gedung di luar sana. Kerlap- kerlip lampu tak membuat Harras fokus pada keindahannya, justru matanya menatap kosong dengan pikiran yang terus tertuju pada wanita pujaannya, Amira. Hidup Harras nyaris sempurna, dengan segala yang dia miliki ketampanan dan harta yang berlimpah berkat kerja kerasnya selama ini, tapi hatinya terus merasa kosong, hingga dia kembali bertemu dengan Amira, seolah memiliki tujuan hidup kembali, Harras ingin berjuang untuk mendapatkan Amira, wanita yang sejak dulu dia sukai. Bagaimana dia bisa segila itu memikirkan tentang Amira, bahkan sejak SMA cintanya tak pernah pudar, dan saat ini perasaannya justru semakin besar, apalagi setelah mengetahui jika selama ini Amira justru d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD