Dua Puluh enam

1371 Words

Damar terus berpikir dengan keras bagaimana bisa ia berada di hotel dengan Erika. Sementara, Erika sedang menikmati kemenangannya. Pria berdasi hitam itu mengacak-acak rambut frustasi. Dirinya sampai mengabaikan sang ibu dan berada di hotel. Yang diingatnya ia berada di kelab malam dan semua terjadi dengan tiba tiba saja. Janjinya pada Erika membuat ia tak bisa tenang. Belum terpikir jika ia akan menikahi wanita itu. Namun, akibat kejadian semalam ia harus berjanji menikahinya. Wajah suntuk membuat Damar terlihat kusut. Beberapa kali Ibunya menelepon mengingatkan dirinya kalau jangan lupa untuk datang. Sial sekali dirinya, baru kali ini ia merasa jijik dengan dirinya sendiri. Mengutuk perbuatannya pada Erika. Ketuk palu saja belum terjadi, ini malah sudah berjanji akan menikahi wani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD