Dua Puluh Lima

1395 Words

Aku kembali berkutik dengan pekerjaan baru setelah kemarin bergulat dengan perasaan tak menentu. Di kantor baru semoga aku mendapatkan hal baru yang membuat aku lupa pada Ayu. Segera kukerjakan pekerjaan yang kemarin belum selesai. Erika berulang kali mengirimi aku pesan untuk makan siang. Baru saja jam menunjukan pukul 09.00 dia sudah kelaparan saja. Gegas aku kembali berkutik dalam pekerjaan. Dering ponsel berbunyi, tetapi aku malas mengangkatnya. Sepertinya penting, tapi itu dari Ibu. Pasti menyangkut uang lagi. Tidak lama Ibu mengirim pesan. [Mar, beras di rumah Ibu habis. Nanti kamu mampir belikan, ya] Sebenarnya malas menjawab, tapi aku juga tidak bisa cuek pada ibu. [Ya, nanti aku ke sana.] [Ibu tunggu, ya] Aku kembali mengerjakan pekerjaan. Namun, Bu Irma memanggilku ke r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD