Sepanjang perjalanan pulang Wala mikir, ucapan Agil mengganggu dan Wala antara setuju dengan tidak. Agil sampai terpikir sejauh risiko bila Flora punya baby, katanya bagaimana kalau nanti terkena baby blues syndrom? Meski itu mungkin memang karena Agilnya saja yang nggak rida punya mantu macam Wala, belum sepenuhnya menerima kenyataan yang sudah ada, sulit diajak kerja sama. Fix, sejak saat itu Wala dan Agil jadi tidak sefrekuensi lagi. Namun, memang salah Wala. Siapa siruh menyeret putri Agil ke dalam masalahnya? Tapi, kan, satu sisi Wala juga terdesak. Melihat Flora, bak menemukan sumber mata air di Gurun Sahara, Wala jadi nggak kepikiran hal selain berfokus ke sana. Waktu itu. Wala pikir Flora itu sudah yang paling tepat. Bisa dia komunikasikan, andai habis menikah ini mau cerai atau