CHAPTER 8 - PHP

1205 Words

Pagi-pagi sekali Liam sudah duduk manis di sofa ruang tamu sederhana milik keluarga Evan, di hadapannya Evan duduk sambil menatap penuh selidik ke arahnya. Sedari tadi mereka hanya diam. Apa dia pria itu? Evan menghembuskan napasnya, berharap yang ada di pikirannya bukanlah sebuah kebenaran. Tak lama terdengar suara ribut-ribut dari arah dapur, suara itu semakin mendekat. "Jessy …!" Terdengar suara teriakan Dawa dari dapur. Sementara gadis yang diteriaki hanya tertawa-tawa sambil berjalan santai menenteng tasnya, ia ada kelas pagi ini. "Ekhem ...." Seketika tawa Jessy terhenti berhenti begitu saja. Dia baru menyadari ada dua pasang mata menatap intens ke arahnya. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya ketus. Liam memiringkan kepalanya seolah sedang berpikir. Dan sialnya ia s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD