CHAPTER 23 – IT’S THE TRUTH "Karena dia telah menjebakmu," sahut pria itu datar dengan mata seolah menerawang. "Ap … apa maksudmu? Jangan membuat alibi lagi!” Jessy menyapukan pandangan ke sekeliling ruangan menatap Stev dan Stuart bergantian seolah meminta penjelasan. Tetapi kedua pria itu hanya diam berpura-pura tidak tahu karena bagi mereka hanya Liam lah yang berhak menjelaskan. Wanita itu mengembalikan fokusnya kepada pria yang kini telah berlutut di hadapannya itu. Liam semakin menggenggam erat jemari Jessy sambil sesekali mengusap lembut punggung tangan wanitanya itu dengan ibu jari besarnya yang terlihat begitu kontras. "Kau tak bisa mengingat kejadian sebelum Kate masuk ke rumah sakit?" Liam mendongak untuk menatap manik mata gadis pujaannya itu dengan lembut. "Aku buka