33. Siapa Lady Aga?

1235 Words

“Silakan, Pak!” Celaka dua belas! Benar saja, pelayan ini membawa Boy pada meja yang sama dengan Agatha. Pria itu beringsut, berkacak pinggang, lalu menatap pada sang pelayan sambil bertanya, “Tidak ada meja lain, ya?” Sang pelayan mengedarkan pandangan lalu menggeleng. Ya, walaupun tanpa memeriksa ruangan, dia juga sudah tahu kalau semua meja sudah penuh dipesan orang lain. “Tidak ada, Pak! Semua sudah duduk sesuai dengan reservasi.” “Memangnya ... kaumau duduk di mana?” tutur Agatha. Dia masih agak gengsi untuk bertanya pada Boy. Tapi di sini, Agatha mengira jika yang mengajak mereka bertemu adalah suaminya itu. Padahal sudah jelas, si pria dengan alis tebal bagai ulat bulu itu sendiri tak tahu jika mereka akan dipertemukan seperti ini. Boy menelan ludah mendengar pertanyaan Ag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD