Bab Empat Puluh

1218 Words

Saat istirahat jam kantor, Ale pun langsung ke rumah sakit untuk menjenguk Zeva. Ia membawakan bunga dan buah-buahan. Ini adalah bentuk perhatian Ale untuk Zeva, meskipun cuma perhatian kecil, tapi mudah-mudahan bisa membuat Zeva bahagia. Gadis itu harus segera sembuh agar bisa masuk kantor lagi. Ia lebih senang melihat Zeva marah, tapi harus melihat Zeva terbaring lemah seperti ini. Zeva harus tetap menjadi gadis yang ceria, dan jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk kepada Zeva lagi. “Zeva, ini bunga untuk kamu dan buah juga. Kamu harus cepat sembuh, jangan lakuin hal yang buruk lagi, aku enggak mau kehilangan kamu.” Ale mengatakan hal itu tulus dari hatinya terdalam. Zeva tersenyum tipis. “Iya, Ale. Aku enggak akan nekad lagi, tapi kamu harus selalu di samping aku, aku enggak mau keh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD