Aileen sudah kembali ke kafe dan menjalankan rutinitas seperti biasanya. Ia juga sudah rindu dengan suasana kafe yang membuatnya candu. Kafe masih ramai seperti biasa, dan suasana tampak lebih damai, tidak ada wartawan yang wara wari di depan kafenya. Mungkin mereka juga sudah lupa dengan skandal Aileen dan Garrix, atau memang mereka sudah tidak peduli lagi. Entahlah, setidaknya Aileen bisa hidup tenang setelah kepenatan yang terjadi belakangan ini. Aileen langsung mengecek dapurnya, dan beberapa ruangan lain. Ternyata Sarah mengurusnya dengan baik, Sarah sangat bisa diandalkan. Sebagai pemilik kafe, Aileen merasa sangat puas dengan cara kerjanya Sarah, tidak salah Aileen, mengangkat Sarah menjadi asistennya.
“Aileen, lo udah balik? Enggak jadi seminggu liburannya?” ujar Sarah yang baru m
