Pagi-pagi sekali Garrix sudah ke kamar Ale dan kakaknya itu masih terlelap karena semalam ia pulang larut malam karena terlalu asyik mengobrol dengan Aileen. Garrix langsung mengguncang-guncang tubuh Ale dan melepaskan selimut dari tubuhnya, tak lupa gorden sudah ia buka sehingga matahari pagi sangat menyilaukan mata menembus ke kamarnya. Tidur Ale benar-benar terganggu karena ulah adik satu-satunya itu, dan ia mau tidak mau ia pun terbangun dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, benar-benar Garrix ini definisi adik yang sangat laknatt. Sayangnya Ale hanya bisa mengembuskan napas panjang, melihat kelakuan sang adik yang ajaib ini. Mumpung Garrix juga sudah selesai sekolah, tinggal menunggu hasil ujian jadi ia bisa bebas mengganggu sang kakak. Untungnya Ale juga sudah kembali menetap