Tidak biasanya jam segini Yusuf belum juga keluar dari kamar, hal itu membuat Aileen merasa penasaran. Yusuf itu tipe pria yang disiplin, dan tidak mau bermalas-malasan di pagi hari. “Dinda, sana panggil kakek sarapan,” ujar Aileen kepada adiknya yang sedang memakan sepotong roti. Dinda mengendikkan bahunya. “Sana lo panggil sendiri, lo kan cucu kesayangannya.” Sebenarnya Dinda masih kesal karena kejadian semalam. Kejadian di mana dirinya yang terabaikan, sedangkan Aileen sengaja dicari. Padahal ia juga ingin dicara dan diperhatikan oleh laki-laki yang ia sukai, nyatanya tetap Aileen yang lebih unggul daripada dirinya. Aileen menghela napas pelan, daripada ia harus berdebat pagi-pagi dengan adiknya, lebih baik sekarang ia yang memanggil Yusuf di kamarnya. Aileen pun langsung mengetuk pin