14

1004 Words
Erika melihat Alden dengan tatapan yang sulit di artikan. Dia ingin Alden berkata jangan terima lamaran pernikahan ini Ana tapi itu hanya hayalan Erika saja karena Alden hanya melihat dia dari jauh.   "Rika kenapa melamun nak, jawab donk pertanyaan tante nak. Apa kamu bersedia menerima Thomas menjadi suamimu?" Tanya Gloria   Gloria ibu Thomas yang memang sengaja datang dari London untuk melamar Erika. Thomas tak mungkin meminta papa nya Doni melamar Erika karena kondisi kesehatan Doni yang lumpuh separuh badan akibat stroke.   "Maafkan saya tante Gloria, saya tak bisa menerima lamaran Thomas" kata Erika "Kenapa kamu tidak dapat menerima lamaran ku Rika" tanya Thomas menahan emosi "Maaf Tom... aku punya alasan sendiri yang tidak bisa aku katakan" kata Erika "Apa karena pria bodoh itu Rika" kata Thomas "Maaf Tom aku tak bisa mengatakan alasanku dan itu menyangkut urusan pribadiku. Dan tak ada orang lain yang berhak ikut campur dengan urusanku" kata Erika "Apa kamu pikir si Alden itu mencintaimu??? Dia hanya merasa hutang budi padamu karena kamu telah menyelamatkan ibunya dan dirinya" kata Thomas   Evan dan Ella kaget mendengar Alden berhubungan dengan Erika.   "Apa maksudmu hutang budi Alden padaku" tanya Erika "Kamu ingat kecelakaan yang membuatmu koma beberapa bulan" kata Thomas   Mendadak kepala Erika pusing dan Erika teringat dengan kecelakaan itu. Kecelakaan membuat dia koma dan kehilangam sebagian memory nya walau secara perlahan semua Erika dapat mengingat semua memory nya yang dulu bagaikan puzzle yang terpecah. Lalu apa hubungannya dengan Alden.   "Kenapa kamu diam. Yaa tentu kamu pasti masih mengingatnya kan? Pria dan ibu yang kamu....." "Maaf  nak Thomas sebaiknya tidak mengungkit kenangan masa lalu. Dan tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Pak Doni Saputra dan Bu Gloria saya harap kalau sudah tidak ada kepentingan bisa meninggalkan rumah saya" kata Evan dengan tegas Evan tak ingin Erika mengingat kejadian itu. Sudah cukup rasa sakit yang di alami Erika.   "Maafkan atas sikap Thomas yaa pak Evan dan jeng Ella. Kami pamit pulang dulu" kata Gloria menyadari suara Evan berubah dan raut wajahnya mengisyaratkan dia tak suka Thomas mengungkit masalah kecelakaan Erika dulu.   Ella melepas kepergian Gloria dan Thomas sampai dipagar rumah. Ella menarik napasnya dengan panjang dan menghembusnya. Dulu Ella merasa resah Erika tidak punya pacar tapi sekarang dia merasa berbeda malah dia khawatir dengan 2 pria yang memperebut Erika.   Ella sudah mengenal Alden dari dulu. Semenjak kecelakaan itu Alden selalu dengan setia memberi support saat Erika koma..   Setelah Thomas dan Gloria pergi dari rumah Erika. Evan memanggil Erika dan Alden. Mereka berdua duduk dihadapan Evan bagaikan orang yang disidang karena tertangkap berbuat salah.   "Katakan pada papa apa hubungan kamu dan Alden" tanya Evan serius "Saya mencintai Erika om" kata Alden dengan tegas "Dan kamu Erika?"tanya Evan "Aku juga mencintai Alden pa" kata Erika "Alden kamu tau kan Mark Davidson tak menyukai Erika? Bagaimana bisa kamu menjalin hubungan dengan Erika? Apa kamu ingin Erika mengalami penolakan dari Mark Davidson" kata Evan emosi "Saya tak peduli om dengan Mark Davidson. Saya hanya peduli dengan Erika" kata Alden "Tidak bisa begitu Alden!!! Pernikahan itu menyangkut hubungan keluarga. Bukan hanya kamu dan Erika" kata Evan marah   Erika dan Alden terdiam dengan mendengarkan perkataan Evan. Benar katanya tak bisa dia menjalin hubungan hanya karena cinta. Dunia ini tanpa uang dan koneksi tak akan mudah untuk dijalani.   "Kalian pikirkan itu dengan baik. Saya bukannya tidak setuju Erika dan Alden berhubungan tapi saya melihat perbedaan umur kalian yang cukup jauh dan itu bisa menjadi masalah kalau kalian berhubungan dan juga dengan ayahmu. Kamu dari keluarga terhomat dan kaya berbeda dengan keluarga kami yang sederhana tapi tidak juga dikatakan miskin. Saya hanya pensiunan dari kantor pajak yang tidak sederajat dengan keluargamu yang pemilik PT. Pan Pasific. Saya harap kamu dan Erika memikirkan kembali hubungan kalian" kata Evan   Evan meninggalkan Erika dan Alden untuk bicara berdua.   "Ana aku tak akan menyerah. Aku akan mempertahankan hubungan kita. Kalau perlu aku akan menikahi walau tanpa restu papi ku tapi yang terpenting restu dari keluargamu" kata Alden "Tapi... aku merasa ragu Al" kata Erika "Jangan pernah ragu dengan cintaku Ana. Aku dari dulu sudah mencintaimu dan hanya kamu sampai sekarang" kata Alden "Apa maksudmu dengan dulu. Apa dulu kita saling mengenal? Dan apa maksud Thomas yang berkata kamu hanya balas budi padaku" kata Erika   Alden menceritakan semua tentang kecelakaan mereka, tentang selama 3 bulan Alden selalu menemui Erika saat dia koma dan tentang mami nya yang meninggal bertepatan dengan Erika membuka matanya dan tersadar dari tidur panjangnya selama 3 bulan.   Erika menangis menangis pilu... kepingan puzzle memory yang dulu tercerai berai sekarang sudah bisa dia satu kan kembali. Mimpi mimpi yang selama ini dia impikan terjawab sudah, Alden lah pria yang selama ini menemaninya dulu, bayangan Alden lah yang Erika cari.   "Hai gadis cantik, bangunlah.. aku akan selalu menemanimu" kata Alden mengingatkan Erika "Kamu pemuda yang ku tolong itu, aku sangat senang kamu baik baik saja dan maafkan aku yang tak bisa menyelamatkan dan bertemu pada mamimu" kata Erika masih menangis pilu. "Kamu ga salah. Kamu sudah berusaha keras menolong aku dan ibuku sampai kamu sendiri koma selama 3 bulan" kata Alden memeluk Erika, mendekapnya sambil mengelus rambut panjang Erika. Erika yang masih setia menangis "Lupakan masa lalu dan kita buka lembaran baru untuk masa delan kita" kata Alden "Tapi kenapa tidak dari dulu kamu mengatakan siapa kamu dan tidak seperti ini" kata Erika "Aku tidak ingin kamu teringat masa masa sulit itu. Aku tau kamu sering sakit kepala saat mengingat tentang masalah kecelakaan itu. Aku ingin berdekatan denganmu saat semua nya sudah tepat" kata Alden "Terima kasih Alden... terima kasih Alden kamu tetap hidup seperti sekarang dan selalu menemaniku, mensupport aku" kata Erika "Jangan ucapkan kata terima kasih sayang malah aku yang harusnya berterima kasih kamu sudah bangun dari tidur panjangmu" kata Alden. "Aku akan selalu ada untukmu sayang apapun yang terjadi hanya kamu dan cuman kamu" kata Alden   Ella dan Erik melihat Erika dan Alden yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Air mata Ella menetes dipipinya. Erik berada disana juga merasa haru melihat perjuangan cinta Alden pada kakaknya Erika.   Ella tau Evan pasti menyetujui hubungan Erika dan Alden, mereka juga sudah sangat mengenal dengan sifat dan tingkah laku Alden tapi benar juga yang dikatakan Evan kalau keluarga Erika dan keluarga Alden berbeda.   "Semoga cinta kalian bisa saling menguatkan dan saling mendukung satu dengan yang lain" Kata Ella dengan suara pelan        
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD