Sudah seminggu semenjak kejadian baku hantam Alden dan Thomas hubungan Erika dan Alden semakin mesra. Alden makin sering menginap diapartement Erika. Mereka saling tidur bersama satu ranjang tanpa melakukan hal yang berlebihan. Alden menjaga kehormatan Erika sebagai wanita. Alden tak ingin menyentuh Erika sebelum mereka resmi menjadi suami istri.
Thomas sudah tak pernah memperlihatkan lagi dirinya. Thomas menemui Erika tapi Erika selalu menghindari Thomas, Erika kecewa dengan Thomas. Thomas sudah tau Erika mempunyai kekasih tapi malah dengan sengaja mencium paksa Erika dan ingin membuat hubungannya dengan Alden putus. Jika dulu mungkin Erika lebih memilih Thomas tapi sekarang berbeda. Sudah tak ada lagi Thomas dihati Erika karena sekarang dihati Erika hanya ada Alden.
Thomas masih terus berusaha menemui Erika. Thomas mengirim pesan pada Erika.
"Please... gue ingin bertemu dengan lo. Untuk yang terakhir. Gue mau minta maaf sama lo. Gue janji ga akan ganggu lo lagi"
Erika membaca pesan Thomas. Erika tak tega juga dengan Thomas mengingat dia dulu pernah dekat dengan Thomas.
"Ok. Ketemu di kafe dekat kantor" balas Erika
Erika dan Thomas sudah berada dikafe...
"Ka apa sudah tak ada kesempatan lagi buat gue" tanya Thomas
"Maaf Thomas sudah tak ada lagi kesempatan itu" kata Erika
"Tapi rasa gue sama lo masih seperti dulu" kata Thomas
"Maaf Tom... perasaan gue ke lo udah ga seperti dulu lagi" kata Erika
"Dulu gue nunggu lo, dulu gue mengharapkan lo tapi lo kemana?? Dari kecil sampai SMA gue selalu bersama lo tapi lo ga pernah sekali pun ada komitmen tentang hubungan kita. Malah lo pacaran gonta ganti dengan cewek lain" kata Erika
"Gue ga mau kalo kita pacaran dan berkomitmen lalu kita putus. Gue ga mau itu Ka, hubungan kita lebih dari apapun" kata Thomas
"Tapi perempuan butuh kepastian Tom bukan hanya hubungan tanpa status. Sekali lagi gue bilang kedatangan lo saat ini sudah terlambar" kata Erika
"Gue terlambat yaa" kata Thomas dengan penyesalan
"Maaf Tom... mungkin ini yang terbaik untuk kita. Semoga kita masih bisa berteman seperti dulu" kata Erika
"Gue mau tanya sama lo. Lo cinta ga sama Alden" tanya Thomas
"Iya gue cinta dan sayang sama Alden" kata Erika
"Apa lo pikir hubungan lo dan Alden akan berjalan lancar dan baik baik saja. Gue khawatir lo cuman dikasih harapan doang Ka. Lo pikir orang tua Alden akan setuju hubungan lo dengan Alden" kata Thomas
Erika terdiam memang benar apa yang dikatakan Thomas. Apa mungkin Mark Davidson setuju hubungannya dengan Thomas.
"Terima kasih atas saran dan nasehat lo. Gue dan Erika akan berjuang bersama dengan hubungan ini" kata Alden yang tiba tiba datang
Thomas melihat kedatangan Alden
"Aku mencintaimu Erika Anastasia" kata Alden
"Aku mencintaimu Erika Anastasia" kata Alden
"Aku mencintaimu Erika Anastasia" kata Alden
"Alden..." kata Erika tersenyum dengan kehadiran Alden
" kata Erika tersenyum dengan kehadiran Alden
"Iya sayang... mari kita pulang" kata Alden dengan lembut
"Alden aku juga mencintaimu" kata Erika
"Aku yang lebih mencintaimu" kata Alden
Erika dan Alden pergi meninggalkan Thomas yang menahan marah melihat adegan bak sinetron.
*************
Keesokan harinya Erika pulang kerumahnya..
"Yuhuuu Mama... papa... anakmu yang cantik nan sexy ini pulaaaaaaang" kata Erika
"Mama... papa... anak perempuanmu yang cantik tapi perawan tua udah pulaaaaaang" kata Erik
"Eriiiiiik... dasar lo yaa kalo gue pulang pasti ngajak ribut lo" teriak Erika
"Perawan tua jelek" kata Erik lalu berlari
"Eriiiiik sini lo jangan lari gue hajaaar lo" teriak Erika dan mengejar Erik tapi tiba tiba Erika berhenti dan sikapnya berubah
"Eeeh Alden" kata Erika malu malu
"Anak perempuan jaga sikap dong, masak teriak teriak" kata Alden
Erik yang sudah berlari tapi langsung berhenti dan melihat tak percaya Erika bisa menurut di depan Alden. Begitu juga dengan Evan dan Ella melihat Erika tiba tiba bisa jadi kalem hanya karena Alden. Erik menghampir Alden.
"Lo jinakin kakak gue pake apa bro" tanya Erik
"Pake hati" kata Alden
"Hati maksud lo???" Tanya Erik heran
Alden hanya membalas dengan senyuman kecil pada Erik yang terheran heran melihat keadaan itu.
"Alden makan dulu nak" kata Ella
"Rik panggil kakakmu" kata Ella lagi
Mereka semua makan bersama dengan tertawa dan berbagi canda. Alden tak merasa canggung dengan kedua orang tua Erika karena sudah mengenal mereka lebih dari 4 tahun. Tapi Erika tidak seperti biasanya sikapnya lebih kalem, itu membuat Erik curiga. Erik juga beberapa kali memergokin Erika dan Alden saling curi pandang. Mereka terlihat seperti orang yang sedang kasmaran.
Setelah makan bersama Erika masuk ke dalam kamarnya.
"Ana gue kangen" kata Alden memeluk Erika
"Duh Al ada bokap nyokap gue dirumah dan ada Erik nanti mereka curiga" kata Erika
"Gue malah seneng, kalo kita ketauan kita langsung di kawinin hahaha" kata Alden
"Idiiih mau lo deh" kata Erika
"Emang mau gue gitu secepatnya nikahin lo" kata Alden
Alden dan Erika berciuman dengan mesra. Mereka saling melihat dan berciuman kembali. Erik lagi melihat tak percaya kakak dan sahabatnya berciuman sangat mesra. Tak mungkin hanya seorang teman bisa berciuman mesra seperti itu.
Alden keluar kamar Erika dengan santai, dia tak mempermasalahkan jika harus ketauan. Tujuannya pun datang lagi kerumah Erika memang ingin memberitahu kedua orang tua Erika tentang hubungan mereka.
Erika tersenyum malu malu saat Alden mengatakan akan menikahinya itu berarti Alden serius berpacaran dengannya. Erika teringat akan Thomas, seandainya dulu Thomas bersikap seperti Alden mungkin saja mereka sudah menikah. Walau baru sebentar mereka berpacaran tapi terasa berbeda. Alden juga tidak seperti Thomas yang hanya memanfaatkan tubuh Erika tapi tidak memberikan kepastian tentang hubungan mereka. Kisah cinta tanpa status Erika dan Thomas sudah berakhir.
"Ka dipanggil mama tuh suruh keruang tamu, ada tamu juga sih disana" kata Erik
Erika menuju ruang tamu, diliriknya sebentar Alden dan Erik sedang bersantai diruang keluarga sambil nonton balapan motor.
"Memang siapa rik yang datang" tanya Alden
"Itu tuh mantan pacar kakak gue. Kayaknya kakak gue mau dilamar deh" kata Erik
Alden yang tadi tenang menjadi marah, tak akan dia biarkan Erika kekasihnya menikah dengan orang lain. Alden bangkit dari sofa berjalan menuju ruang tamu melihat siapa mantan pacar Erika.
"Maksud saya kesini mau melamar Erika untuk jadi istri anak saya. Mereka sudah lama saling kenal dan kita juga sebagai keluarga sudah saling kenal tak ada salahnya jika kita mempererat hubungan dua keluarga ini menjadi besan" kata wanita cantik itu
"Saya menerima dengan sangat baik maksud kedatangannya tapi semua kembali lagi ke Erika. Erika yang menutuskan mau menerima lamaran ini atau tidak" kata Evan
"Bagaimana nak Erika bersediahkan menerima lamaran anak saya" kata wanita itu lagi
"Aku... aku..." kata Erika bingung.
Erika melihat Alden melihatnya dengan padangan yang berbeda. Erika melihat mata Alden yang sedih.