“Ya ampun, untung yang barusan itu Cuma Rein. Bagaimana kalau yang menelpon Dad. Kau mau bilang apa hah?” “Ayolah Hanjie. kamu tidak perlu di dramatisasi. Ayahku sudah memergoki kita dan dia baik-baik saja. Dia tidak langsung mengalami penyakit serius. Jadi aku rasa bila ayahmu memergoki kita pun tidak akan jadi masalah,” “Pria macam apa sebenarnya kau ini Erwin?” “Pria yang banyak dicari dan diincar oleh kaum hawa,” katanya dengan penuh percaya diri. Membuat sebelah alisku terangkat. Aku mendengus malas. “Jangan coba sentuh aku lagi.” Aku memunguti pakaianku yang bercerai berai dilantai. Lalu secepat kilat berpakaian dengan normal meskipun tidak bisa sebegitunya dikatakan sebagai normal. Lantaran beberapa bagian kemejaku kusut. Orang pasti sudah bisa dengan mudah menduga apa yang ka