“Maafkan aku, saat itu aku sangat ragu dan takut untuk menikahimu. Tiba-tiba aku merasa tidak bisa merelakan kebebasanku yang akan berakhir bila kita berdua menikah. Sebenarnya jauh dari lubuk hatiku aku tidak pernah ingin hubungan kita berakhir. Karena itulah aku tidak bisa bilang putus,” wah apa lagi yang sedang dia coba katakan padaku? Kenapa sejak tadi kata-katanya terus-terusan berubah dan tak bisa aku pahami sama sekali maksudnya. Apa dia sedang mencoba untuk menarikku kedalam jebakannya lagi? Apa dia pikir aku akan memeluknya dan kemudian kembali kesisinya seperti wanita yang bodoh? “Dengar, ada satu hal yang perlu aku klarifikasi disini. Kau sudah memutuskan jalan hidupmu dengan memilih untuk tidak bersamaku dan lari dengan perempuan yang aku pikir adalah sahabatku. Sekarang aku