“Sayang kalung yang kamu pakai cantik sekali,” Ya ampun aku memiliki seorang ibu mertua yang pengertian rupanya. Baiklah amunisi sudah kudapatkan maka akan aku gunakan itu untuk kembali menyerang. Aku tersenyum seraya menyentuh kalung yang diberikan Erwin padaku saat dirumah. Pria itu juga memiliki andil besar, kurasa aku perlu memberinya hadiah setibanya kami dirumah nanti. “Ah ini? Iya Bu, ini hadiah pernikahan dari Erwin. Katanya ini adalah benda yang paling berharga.” Timpalku pada Nyonya Ferore sambil menyentuh kalung yang diberikan Erwin padaku. Setelahnya aku kemudian berbalik untuk menatap kearah Erwin. Pria menarik yang telah membantuku melalui situasi ini. “Terimakasih Darling, karena kau memberiku sesuatu yang teramat berharga khusus untukku,” tirai drama kembali kutarik. Sila