“Bagaimana bisa kau mempermalukan keluarga Atmajaya seperti ini?” suara Ayah Farrel menggema dari ruang tamu.
“Maafkan aku, aku tersulut emosi tadi” lirih Ibu Farrel sambil memegang pipi kirinya.
“Apa kau tidak berfikir panjang, apa yang akan dikatakan rekan bisnis dan keluarga kita nantinya? Kau melabrak Elena di depan umum, kau belajar etika tidak?” teriak ayah Farrel.
“Bowo, maafin Tita, Elena keterlaluan tadi, sehingga dia tidak bisa mengontrol emosinya” bela Susan.
“Kau sama saja, apa kalian merasa jadi siswi SMA? Melabrak orang didepan umum?” ucap Ayah Farrel masih emosi.
“Maafkan aku” Ibu Farrel tidak bisa berkata kata lagi.
Farrel mengepalkan tangannya saat ayahnya tanpa segan menampar ibunya, dia sangat tidak menyukai kekerasan, terutama yang dilakukan laki laki kepada pere
