Ayah Anakku Ternyata Orang Hebat

. . Bulan merasa tubuhnya panas tanpa sebab. Sekar sepupu jauhnya yang tadi mengajak ke pesta temannya malah pergi entah kemana. Bulan memang tidak terlalu dekat dengan Sekar. Sepupunya itu tidak pernah memperlakukannya dengan baik atau ramah. Akan tetapi entah apa sebabnya sejak tadi pagi Sekar mendatanginya dan mengajak Bulan mendatangi pesta temannya. Bukankah itu aneh? Harusnya Bulan menolak, tapi ayahnya malah menyuruhnya untuk ikut dan mengakrabkan diri dengan Sekar. Keluarga Bulan memang tak sekaya keluarga Sekar. Mungkin itu juga alasan Sekar tak mau terlalu akrab dengannya. "Ikut saja, mana tau kamu punya kesempatan bertemu dengan pria kaya," ujar Pak Aji Kusuma yang ingin anaknya bisa membuat hidupnya berubah dengan menikahi pria kaya. Aji Kusuma sendiri anak bungsu dari Kuncoro Kusumo, Kuncoro memiliki tiga anak. Anak pertama Gilang Kusuma, anak kedua Galuh Kusuma dan terakhir Aji Kusuma. Dari ketiga anak Kuncoro hanya Aji yang perekonomiannya biasa saja. Berbeda dengan dua saudaranya yang memiliki pencapaian yang luar biasa di keluarga Kusuma. Itulah juga yang membuat keluarga Kusuma memandang rendah keluarga Aji. Termasuk Bulan. Meski dari segi apapun Bulan lebih segalanya dari Sekar. Bulan memiliki perpaduan antara kepandaian dan kecantikan. Sayang saja dia tidak sekaya keluarga Kusuma yang lain. Bulan tak bisa menolak ajakan Sekar kalau ayahnya sudah bertitah. Meski perasaan Bulan sudah tidak nyaman sedari awal. Dan di sinilah Bulan dan Sekar berada. Sebuah club malam yang baru pertama kali Bulan datangi. Di dalam club sudah banyak yang datang. Bulan hanya memakai dress simple. Sedang Sekar tentu saja berdandan heboh dan sexy. Sekar sedari tadi menyapa teman-temannya tanpa berniat memperkenalkan Bulan. Akan tetapi pesona Bulan membuat para pria tak bisa abai begitu saja. "Wow, siapa yang kamu bawa Kar?" tanya seorang pria bermarga Sanjaya. Keluarga Sanjaya posisinya lebih tinggi dibanding keluarga Kusuma. Bisa dikatakan di kota B keluarga Kusuma ada di kelas 3. Sedang keluarga Sanjaya ada di kelas 2. Sekar tak terlalu menanggapi ucapan Tanu Sanjaya. Tak ikhlas saja kalau sepupunya malah dekat dengan pria sekeren Tanu. Sudah tampan kaya pula. Niat Sekar membawa Bulan ke sini malah ingin merusak Bulan yang sempurna. Dia ingin menjebak Bulan dengan lelaki bayaran. Gigolo. Sudah pasti nantinya tak akan ada lelaki yang mau dengan w************n seperti itu. Sekar sudah merancang semuanya dengan sangat teliti. Dia tak mau ada kesalahan sedikit saja. "Oh ini bukan siapa-siapa," sahut Sekar berusaha mendekat ke arah Tanu. Sedang Bulan yang tak tahu harus bagaimana hanya bisa diam mematung. Tak lama ada pelayan yang memberinya minuman. Karena dia terlalu kikuk hingga tanpa sadar meminum minuman yang diberikan pelayan tadi. Bulan tak tahu kalau itu semua memang jebakan dari Sekar. Saat tubuh Bulan sudah merasakan efek dari minuman yang dia minum kini tubuhnya terasa panas. Ingin rasanya dia membuka dressnya saja. Untung saja dia masih bisa menahan diri. Dia tahu sekarang sedang di tempat umum. Tapi badannya terasa panas. Ada seorang yang membawanya ke dalam sebuah kamar. Di dalam kamar sudah menunggu seorang lelaki yang sangat tampan dan terlihat berkuasa. "Tuan, nona muda sudah datang," ucap lelaki yang mengantar Bulan. "Keluarlah. Dan atur semuanya," sahut lelaki tampan itu. "Baik, tuan," jawab pesuruh itu meninggalkan Bulan di dalam kamar dengan tuan mudanya. Lelaki itu menatap Bulan dengan tatapan menelisik. Dia tak menyangka bisa berada di satu kamar dengan wanita yang sama sekali tidak dikenalnya. Tapi hanya wanita ini saja yang tidak membuat penyakitnya kambuh. Secara tidak sengaja saat masuk ke dalam club malam X dia nyaris terjatuh karena ada tamu yang mabuk tak sengaja menabraknya. Secara reflek dia berpegangan pada sesuatu, dan tangan seorang wanita yang akhirnya dia tarik sebagai pegangan. Saat dia sudah tegak, dia lantas melepas pegangannya karena dia pasti akan merasakan panas dan gatal apabila bersentuhan dengan wanita. Siapapun itu. Bahkan ibunya sendiri. Akan tetapi, sudah beberapa menit dia tak merasakan gejala apapun. Karena penasaran dia menyuruh anak buahnya untuk mencari tau siapa wanita itu. Disitulah dia melihat seorang wanita meminta pelayan untuk memasukkan sesuatu ke gelas yang kemudian diberikan kepada wanita yang sedang dia awasi. "Menarik," gumamnya dengan seringai di wajahnya yang tampan. "Cari tau tentang wanita berpakaian sexy itu dan apa hubungannya dengan wanitaku," titahnya. Lelaki itu langsung mengklaim Bulan sebagai wanitanya. "Baik tuan," sahut orang kepercayaan lelaki itu patuh. Begitulah. Begitu melihat Bulan yang mulai terpengaruh dengan minuman yang dia konsumsi, lelaki tampan itu menyuruh orang suruhannya untuk membawanya ke dalam kamar yang sudah dia sewa mendahului orang suruhan Sekar. Sedang gigolo yang disewa Sekar menunggu di kamar yang disewa Sekar. Lelaki yang terlihat macho itu merebahkan diri di atas kasur yang empuk sembari menunggu tamunya. Lelaki bernama Juan itu tak mengenal Sekar ataupun Bulan. Dia dipesan secara online lewat mucikari di club tersebut. Dia hanya dipesan untuk melayani siapapun yang masuk ke dalam kamar yang disewakan. Seseorang masuk ke dalam kamar yang dia huni. JUAN menegakkan badan. Dia memindai seorang wanita yang masuk dengan sempoyongan. Wajahnya tertutup rambut hingga dia kesulitan menilai sosok yang kian mendekat ke arahnya dengan perlahan. "Hei tuan Tanu, kemarilah," titah wanita itu sembari melambai ke arah Juan. Ternyata wanita itu menyangka lelaki yang berdiri tak jauh darinya adalah Tanu Sanjaya. Dengan seringai khasnya dia berjalan mendekat ke arah wanita yang harus dia puaskan malam ini. Kamera sudah dia aktifkan sesuai dengan permintaan. Di kamar sebelah seorang lelaki diam tak bergerak terus saja menatap sosok yang mulai gelisah di tempatnya. Lelaki itu tidak menampilkan ekspresi apapun. Wajahnya datar. Wanita itu mulai melepaskan dress yang melekat di tubuhnya. Dia merasa gelisah dan kegerahan akibat minuman yang dia konsumsi. "Panass," desisnya terus saja bergerak dengan gelisah. Di dalam tubuhnya terasa ada bara yang membuatnya terbakar. Dia mendamba sesuatu menyentuh tubuhnya. Rasanya lebih nyaman kalau dia menyentuh tubuhnya sendiri. Tatapannya nyalang ke sana kemari. Netranya lalu menangkap sosok lain di dalan ruangan itu. Dengan gerakan cepat dia memburu ke arah sosok yang hanya diam mematung melihat segala macam tingkahnya. Jemarinya memeluk sosok itu tanpa peduli kalau sosok lelaki tampan itu menegang karena baru kali ini dia bersentuhan dengan seorang wanita. Bulan membelai tubuh lelaki yang masih berpakaian lengkap. Dengan tak sabaran dia mulai membuka kancing kemeja lelaki itu. Lelaki itu mencoba menahan tangan Bulan tapi wanita yang sedang dalam pengaruh obat perangsang itu tak peduli dengan penolakan lelaki itu. Dia bahkan lebih agresif dari sebelumnya. Tak lama kemeja dan celana panjang lelaki itu sudah teronggok di lantai. Awalnya lelaki itu menolak sentuhan Bulan. Akan tetapi lambat laun dia mulai menikmati sentuhan Bulan. Sentuhan yang baru pertama kali dia rasakan. Keduanya sama sama terbawa gairah terlarang hingga terjadilah malam yang penuh gairah bagi keduanya. Begitupun di kamar sebelah dua insan saling berpagutan dan menikmati malam penuh gairah. Tak tau kalau ada badai yang akan menimpanya akibat perbuatannya sendiri. Niatnya ingin merusak Bulan tapi dia sendiri yang rusak. Sebenarnya siapa wanita yang bersama Juan? Apakah Sekar? Atau wanita lain? Lalu siapa lelaki yang bersama Bulan kalau bukan Juan si gigolo yang sudah disewa Sekar untuk merusak Bulan? Nantikan lanjutannya. Bantu share ya, biar semangat lanjutnya. Maklum penulis baru butuh banget support kalian.