Axel mengacak rambutnya. Kerutan di wajahnya menandakan kalau ia sedang tidak enak hati. Laki-laki itu mendengus kesal. Kedua kaki jenjangnya kembali melangkah. Ia berjalan dengan wajahnya yang muram. Menyusuri kembali lorong-lorong rumah sakit. Putus asa? Tentu saja! Sebab gadis yang ingin ia dekati sama sekali tidak mau menerima tawaran baiknya. Aileen sudah pasti mengecap dirinya sebagai seorang laki-laki yang kurang ajar dan tidak memiliki sikap sopan santun. Perbuatan yang ia lakukan kepada gadis itu benar-benar meninggalkan luka yang mendalam di hati Aileen. Hingga Aileen sama sekali tidak menghiraukan permintaan maaf dari dirinya. Meski ia sudah berkali-kali mengucapkan kata maaf—kata yang sama sekali belum pernah ia katakan kepada orang lain, namun Aileen tetap saja pada pendiri