Kedua kaki jenjangnya melangkah dengan cepat. Ia menyusuri lorong-lorong rumah sakit dengan wajah antusias. Memandang ke kiri dan ke kanan. Terkadang ia berbalik badan untuk sekedar melihat ke arah belakang. Lalu, balik lagi ke posisi semula ketika matanya tidak juga menangkap sosok yang ia cari. Kemudian berlari kecil kembali. Laki-laki itu seperti sedang mencari sesuatu. Ia celingak-celinguk dengan ekspresi wajah yang serius. Setiap kali matanya menangkap sosok wanita yang mengenakan pakaian khusus perawat, ia hampiri dan ia perhatikan orang tersebut lekat-lekat. Ketika netra hitamnya menyadari kalau orang tersebut bukanlah orang yang sedang ia cari, wajahnya pun kembali muram. Namun tidak mematahkan semangatnya untuk mencari orang yang ia tuju. Laki-laki itu kembali mengayunkan kaki