35 :: Sebuah Rasa ::

1171 Words

Lantunan ijab qabul yang Ibra ucapkan dengan lancar membuat tubuh Ajeng bergetar. Ada desiran aneh yang menjalar di seluruh tubuhnya hingga semua orang mengatakan 'SAH' secara bersamaan Ajeng mengintip dari sudut matanya ke arah Ibra. "Ajeng ayo salam dengan suami kamu," kata Dimas dan dengan perlahan Ajeng menggeser posisi duduknya menghadap ke Ibra. Dia mengecup tangan Ibra kemudian Ibra mengecup kening Ajeng sambil satu tangannya memegang dagu Ajeng. Ibra tersenyum melihat Ajeng "Hai Tuan Putri," katanya membuat pipi Ajeng merona. Ajeng belum bisa membayangkan hidup di dalam istana seperti yang Ibra dan keluarganya jalani. Setelah proses ijab qabul Ajeng dan Ibra bergantian memeluk orang tua mereka, lalu berbincang sebentar dengan semua keluarga yang hadir pada saat itu. Dimas segera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD