Mia menundukkan kepala, lalu kepalanya menggeleng pelan. "Tidak usah bertemu, Tuan. Kebersamaan kita hanya sementara. Pertemuan tidak akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Lebih baik begini saja. Biarlah mereka tidak tahu siapa ibu dari cucu mereka." Mata Mia menatap ke dalam bola mata biru milik Sean. Hati Mia bergetar menerima tatapan Sean. Mia tidak tahu apa arti tatapan Sean. Tapi menyentuh relung hatinya. "Kamu benar. Aku juga tidak ingin melibatkan kamu dalam keluargaku. Ayo tidur." Sean menggendong Mia di depan tubuhnya. Mereka masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kemudian Sean membopong Mia keluar dari kamar mandi. Mia dibaringkan di atas ranjang. Kemudian pakaian Mia diserahkan Sean. Sean juga berpakaian. Setelah itu Sean berbaring di samping Mia. Sean kemudian mena