PART. 42 NIA VS STEVANI

1320 Words

Sean diam saja, memberikan kesempatan pada Mia untuk menumpahkan air mata. Sean mendekap Mia dengan erat ke dadanya. Mia menumpahkan tangis. Ada rasa kesal, ada rasa terharu juga. "Saya tidak mau lagi dipeluk Tuan. Tuan bikin kesal! Saya menangis semalaman tadi malam! Saya jadi pilek dan sakit kepala!" Walah Mia mendongak. Sean mengangkat tubuh Mia. Dibopong menuju kursi kerja. Di dudukkan Mia di atas pangkuannya. Kemudian Sean mengambil tissue dari atas meja. Dibersihkan wajah Mia dengan tissue. "Maafkan aku. Cepat marah itu kekuranganku. Aku menyadari kalau hal itu tidak baik. Aku akan berusaha lebih sabar untuk kamu." Sean mengucapkan janjinya kepada Mia. Sean menatap ke dalam mata Mia. Mata yang indah menurut Sean. Mereka saling tatap. Perlahan mata Mia terpejam, bibir Mia terbuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD