Part 26

1497 Words

“Jangan membuatku melukai anakmu, Akbar!” “b******n!” Akbar menarik napas panjang, lalu menarik Reval dengan pelan ke ruang operasi. Reval menurut, tetapi tatapannya sendu. “Sakit, ya, Dok?” tanya Reval setelah merebahkan tubuhnya di kasur. Dokter Akbar tersenyum simpul, tetapi tatapannya sedih. “Sedikit, kenapa?” “Reval nggak akan mati, kan?” tanya Reval yang menunduk sedih. “Maksud kamu?” “Apa Sarah sering Dokter pukul hingga berdarah?” Pertanyaan itu membuat Akbar meneteskan air mata. Ia merengkuh tubuh kecil di hadapannya dengan kasih sayang. Memeluknya dengan erat sampai menangis. Akbar heran mengapa anak sepolos Reval bisa berbicara seperti itu. Dokter Akbar menyuntikkan jarum ke lengan Reval untuk mengambil darahnya. Ia meringis, kesakitan karena hal itu merupakan pertama ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD