Part 23

1326 Words

Kamar itu masih gelap, belum ada orang yang menyalakan lampunya. Memang tidak akan pernah ada, siapa yang mau memasuki kamar Reval? Revan dilarang, sementara Rangga tidak mungkin mau masuk jika tidak ada kepentingan. Jadi seperti ini keadaannya, sepi tak berpenghuni dan agak sedikit menyeramkan. Dari tadi Revan sudah merasakan nyeri di d**a kirinya. Sakit, dia kambuh lagi. Biasanya ada Reval yang mengingatkan tentang ini. Tidak ada Reval, tidak ada yang mengingatkannya. Revan menutup pintu kamar itu, lalu berjalan menuruni anak tangga. Biasanya, ada seseorang yang memarahinya jika telat minum obat. Namun, kali ini dia tidak mendengar suara orang itu. Sudah beberapa saat ini dia tidak mendengar ucapan adiknya. “Minum obat lu! Kalau udah lemah itu harusnya sadar diri! Bukan maunya diman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD