"Sayang!" panggil Luna pada Dimas. Ia merapatkan tubuhnya pada Dimas. Dimas menoleh pada Luna yang tiba-tiba memanggilnya sayang, padahal sebelumnya Luna tak pernah seperti itu. Apalagi Luna tiba-tiba menyodorkan donat ke depan bibirnya. "Ini manis banget, Sayang. Kamu harus cobain," kata Luna. Ia tak ingin melakukan kekerasan pada kedua gadis menyebalkan di dekat mereka. Mereka ada di tempat umum dan ia tak ingin membuat Dimas malu jika ia harus bertengkar—lagi. Ia akan menunjukkan pada mereka bahwa ia bahagia bersama Dimas. "Aak!" Luna membuka mulutnya agar Dimas ikut-ikutan. Di sebelahnya, Dimas yang tadi cukup kesal dengan omongan menyebalkan kedua gadis tadi langsung tersenyum lebar. Ia membuka mulutnya dan menerima suapan Luna. Ia merasa Luna begitu manis saat ini. "Kamu bener,