TPM-TWENTY TWO

2001 Words

Pagi hari yang cerah datang setelah kejadian kemarin yang masih terngiang di benak Alaizya, gadis itu masih belum bisa melupakan tindakan daddy-nya yang sangat terlihat sekali bukan sifat aslinya. Alaizya hanya berpikir bagaimana jika memang terjadi sesuatu pada dirinya suatu saat nanti? Apakah daddy-nya akan lebih gila dari pada ini? Dan berapa banyak korban yang akan menjadi sasaran daddy-nya? "Ala?" Alaizya menolehkan kepalanya mendapati Florence yang berdiri di ambang pintu lalu tersenyum sebelum melangkahkan kakinya mendekati gadis itu. Florence duduk di samping Alaizya dan mengusap rambut anak gadisnya. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Florence lembut. Gadis itu menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Florence. "Aku baik Mom." Florence mengangguk, ia meraih sebelah tangan Alaizy

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD